Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Wartawan Medan Disiram Air Keras, Polisi: Pelaku Kesal Korban Minta "Jatah Bulanan" hingga Rp 4 Juta

Kompas.com - 02/08/2021, 19:53 WIB
Kontributor Medan, Daniel Pekuwali,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Polisi mengungkap motif di balik aksi penyiraman air keras terhadap seorang wartawan di Medan, Persada Bhayangkara Sembiring, pada 25 Juli lalu.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko mengungkapkan, para pelaku kesal dengan ulah korban yang kerap meminta uang dan cenderung mengarah ke pemerasan kepada pelaku.

"Korban sering meminta uang kepada pemilik gelanggang permainan," kata Riko di Mapolrestabes Medan, Senin (2/8//2021).

Baca juga: Pemred Media Online di Medan Disiram Air Keras, Polisi Tangkap 4 Pelaku, tapi Enggan Ungkap Identitasnya

Otak pelaku kesal, korban minta "jatah bulanan" hingga Rp 4 juta per bulan

Riko mengungkapkan, pemilik gelanggang permainan ketangkasan itu adalah Sempurna Sembiring.

Dia juga menjadi otak dari aksi penyiraman air keras itu.

Sempurna kesal terhadap korban karena meminta jatah bulanan.

Baca juga: 4 Oknum Anggota TNI Terlibat Pembunuhan Wartawan di Sumut, 1 Jadi Eksekutor, 3 Penyedia Senjata

 

Jatah bulanan ini sudah diberikan sejak Oktober 2020 lalu.

Makin kemari, jatah bulanan yang diminta korban terus naik.

Mulanya hanya Rp 500.000 per bulan. Kemudian naik menjadi Rp 1 juta, naik lagi Rp 2 juta. Terakhir, korban meminta jatah Rp 4 juta per bulan.

Baca juga: Oknum Wartawan Peras Narasumber Rp 17 Juta dengan Tudingan Perselingkuhan

Korban ancam pelaku, akan sebar link berita

Terakhir kali Sempurna memberi uang kepada korban pada Juni lalu. Kemudian, korban dan pelaku sepakat untuk melunasi jatah bulan Juli paling lama pada 21 Juli lalu.

Namun, lewat batas waktu yang diberikan, Sempurna tak kunjung membayar. Korban kemudian mengirimkan sejumlah link berita melalui aplikasi WhatsApp.

Saat itu, korban mengancam akan menyebarkan link berita itu jika tak dibayarkan.

Korban pun sempat mengirimkan rekening kepada pelaku agar segera ditransfer.

Karena kesal, Sempurna meminta kaki tanggannya, Heri Sanjaya Tarigan untuk memberi pelajaran kepada korban.

Heri sehari-hari dipercaya untuk mengelola tempat yang ditengarai lokasi judi itu.

Baca juga: 5 Pelaku Penyiraman Air Keras di Medan Ditangkap

Rencanakan "beri pelajaran" ke korban

Selanjutnya, Heri melalui Iskandar Indra Buana merekrut Narkes sebagai eksekutor. Supir Sempurna, Usman Agus juga diikutsertakan dalam aksi ini sebagai pengemudi.

Mereka kemudian merencanakan aksi pelajaran untuk korban. Heri membuat janji dengan korban. Mereka sepakat bertemu di Simpang Selayang, Jalan Jamin Ginting pada 25 Juli malam.

Kira-kira pukul 21.00 WIB, korban memberitahu Heri bahwa dia sudah di lokasi. Dua eksekutor, Usman dan Narkis dikonfirmasi Heri. Mereka kemudian memutar untuk memastikan korban sudah di lokasi.

Setelah itu, kedua pelaku menyalin air keras dari botol minuman energi ke botol air mineral yang sudah dipotong untuk memudahkan penyiraman. Kira-kira pukul 21.40 WIB, korban dihampiri dan langsung disiram oleh kedua pelaku.

Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik yang tak jauh dari lokasi. Sampai saat ini, Persada masih dirawat di sana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com