Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salamat Sianipar, Pasien Covid-19 yang Videonya Viral Diamankan Warga dengan Kayu, Meninggal

Kompas.com - 02/08/2021, 17:10 WIB
Oryza Pasaribu,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

TOBA, KOMPAS.com -  Salamat Sianipar, pasien Covid-19 yang videonya viral saat diamankan massa dengan kayu, meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUP Adam Malik Medan, Minggu (1/8/2021).

Salamat yang merupakan warga Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, dimakamkan secara protokol kesehatan di dekat kediaman keluarga di Desa Pardomuan, Dusun Bulu Silape.

Baca juga: Bukan Dianiaya, Pasien Covid-19 yang Diikat Ternyata Kabur dari Tempat Isolasi

"Tulang (paman) kami Salamat Sianipar yang menjadi korban penganiayaan warga, meninggal saat dirawat di Rumah Sakit Adam Malik Medan," ungkap keponakan Salamat, Jhosua Lubis, saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Senin (2/8/2021).

Baca juga: Sebelum Diikat, Diseret, dan Dipukuli Pakai Kayu, Pasien Covid-19 Sempat Dipaksa Isoman di Hutan

Jhosua menyampaikan, keluarga merasa kehilangan atas kepergian Salamat dan meminta kepada kepolisian untuk menuntaskan masalah tersebut.

Keluarga menyebut Salamat sempat dianiaya dan laporannya sudah masuk ke Polres Toba.

"Kepada Bapak Kapolri dan aparat terkait, kami memohon untuk segera menuntaskan masalah penganiayaan yang dialami tulang kami," ucap Jhosua.

Meninggal karena Covid-19

Kasubbag Humas Kepolisian Resor Toba Iptu Bungaran Samosir mengatakan, sesuai dengan keterangan dokter, almarhum meninggal karena terkonfirmasi Covid-19 dengan gejala berat.

"Bahwa Salamat Sianipar, pasien Covid-19 yang dirawat di RS Adam Malik Medan, telah meninggal dunia pada hari Minggu. Menurut keterangan dokter, meninggal karena terkonfirmasi Covid 19 dengan gejala berat," ujar Bungaran.

Terkait laporan penganiayaan, Iptu Bungaran menyampaikan, kasus tersebut masih dalam penyelidikan.

"Sudah, sesuai dengan laporannya. Kita masih tangani perkaranya dan melakukan proses lidik terhadap kasus tersebut," uja Bungaran.

Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial video yang memperlihatkan seorang pasien Covid-19 bernama Salamat Sianipar diduga dianiaya warga.

Keponakan Salamat, Jhosua Lubis, awalnya mengatakan, Salamat dianiaya karena warga menolak Salamat isoman di rumah.

Namun, pihak kepolisian membantah hal itu.

 

"Dari keterangan yang didapat, korban diamankan warga karena kabur dari lokasi isolasinya di dalam hutan dan berusaha menularkan dengan cara meludahi tangannya dan mencoba untuk menyentuh warga," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumatera Utara Komisaris Besar (Kombes) Hadi Wahyudi lewat pesan singkat, Minggu (25/7/2021).

Hadi yang juga turun langsung ke lokasi mengatakan, menurut Bupati Toba Poltak Sitorus, pasien tersebut bukan dianiaya, melainkan diamankan, karena lari saat menjalani isolasi mandiri (isoman).

"Bupati bilang bukan untuk kekerasan, hanya mengamankan, dan masyarakat desa juga sangat peduli dengan Pak Selamat Sianipar ini," ujar Hadi.

Hadi menambahkan, istri korban, Risma Sitorus, menjelaskan, suaminya lari saat menjalani isolasi mandiri.

Warga dibantu keluarga mengamankan Salamat yang terus-menerus mengejar ingin memeluk warga.

"Itu dilakukan warga sebagai tindakan mengamankan, karena yang bersangkutan teriak-teriak bahwa tidak ada Covid. Yang bersangkutan keluar rumah sambil meludahi orang yang berpapasan dengan dia dan memeluk orang. Setelah diamankan, yang bersangkutan juga langsung dibawa ke RS di Silaen, namun sudah dua kali lari dari RS," tutur Hadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Regional
Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Regional
Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com