Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Apriyani Rahayu Raih Emas Olimpiade di Mata Sang Ayah

Kompas.com - 02/08/2021, 16:54 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kesuksesan atlet bulu tangkis Apriyani Rahayu (23) yang meraih medali emas bersama pasangannya Greysia Polii di ajang Olimpiade 2020, menjadi kabar gembira Indonesia dan tentunya keluarganya di Lawulo, Kecamatan Anggaberi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Ameruddin, ayah Apriyani, menceritakan kenangan awal mula anak bungsu dari empat bersaudara tersebut mencintai olahraga bulu tangkis adalah sejak usia 3 tahun.

"Jadi saat pertama mencoba olahraga ini, Ani menggunakan raket yang saya buat dari kayu dengan dengan shuttlecock terbuat dari jerami," tutur Amerudin melalui telepon, Senin (1/8/2021).

Setelah itu, kata Ameruddin, Ani tampak antusias untuk berlatih. Dirinya bahkan sempat meminta raket bulu tangkis baru.

Baca juga: Kisah Bagas, Atlet Panahan Asal Klaten di Olimpiade Tokyo, Warisi Bakat dari Ibu

Namun karena kondisi saat itu keluarga Ameruddin belum bisa membelikan raket baru, maka Ani diberi raket bekas yang senarnya sudah putus.

“Masalahnya kalau tidak dikasih raket, dia menangis,” kenang Ameruddin.
Mengasah bakat

Dengan seluruh kemampuan yang ada, Ameruddin mendukung ketertarikan Ani dengan bulu tangkis.

Ani kecil, lalu mulai berlatih bulu tangkis di Gedung Sarana Kegiatan Bersama (SKB) Unaaha, Kabupaten Konawe.

Baca juga: Jadi Petugas Restibusi Pasar, Ini Kisah Rahman, Mantan Atlet Tinju Bone yang Tewas di Kolong Jembatan

 

Pebulu tangkis ganda Putri Indonesia Greysia Pollii (kiri) dan Apriyani Rahayu berpelukan setelah mereka berhasil meraih untuk nomor bulutangkis ganda putri  Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Senin (2/8/2021). Greysia Pollii/Apriyani Rahayu berhasil meraih medal emasi setelah mengalahkan Chen/Jia Yi Fan dua set langsung dengan skor 21-19 dan 21-15.ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN Pebulu tangkis ganda Putri Indonesia Greysia Pollii (kiri) dan Apriyani Rahayu berpelukan setelah mereka berhasil meraih untuk nomor bulutangkis ganda putri Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Senin (2/8/2021). Greysia Pollii/Apriyani Rahayu berhasil meraih medal emasi setelah mengalahkan Chen/Jia Yi Fan dua set langsung dengan skor 21-19 dan 21-15.

Jarak gedung latihan itu lumayan jauh dari rumah Ani, kira-kira 9 kilometer jauhnya.

"Jadi dia lari dari rumah ke SKB, saya naik motor. Begitu juga kalau habis latihan, pulang dari SKB ke rumah begitu setiap sorenya, karena dia mau latihan sendiri," kata Ameruddin.

Kerja keras Ani mulai diuji pada2005. Saat itu Ani mulai ikut turnamen bulu tangkis tingkat kecamatan, setahun kemudian ikut ajang bulu tangkis junior tingkat Kabupaten Konawe.

Saat di kelas enam SD, prestasinya semakin cemerlang. Bahkan Ani turut serta dalam Pekan Olahraga Daerah (Porda) Sultra di kota Raha, Kabupaten Muna pada 2007, hasilnya meraih juara II.

Baca juga: Bantu Pasokan Oksigen Jateng, KRI Dr Soeharso Bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas

Ameruddin yang merupakan pegawai di UPTD Dinas Pertanian Konawe, merasa bangga.

Bersama sang istri, Sitti Jauhar, Ameruddin mencoba mendukung Ani untuk berprestasi lebih tinggi.

Bahkan, kata Ameruddin, istrinya sempat menggadaikan perhiasaan untuk mendampingi Ani bertanding.

"Ibunya bahkan beberapa kali harus menggadai perhiasannya agar Ani bisa terus bermain," terangnya.

Baca juga: Berawal dari Raket Kayu Buatan Ayah dan Shuttlecock Jerami, Apriyani Raih Emas Olimpiade

Tahap profesional

Pebulu tangkis ganda putri Indonesia Greysia Pollii/Apriyani Rahayu mengembalikan kok ke arah ganda putri China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dalam final Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Senin (2/8/2021). Greysia Pollii/Apriyani Rahayu berhasil meraih medal emasi setelah mengalahkan Chen/Jia Yi Fan dua set langsung dengan skor 21-19 dan 21-15.ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN Pebulu tangkis ganda putri Indonesia Greysia Pollii/Apriyani Rahayu mengembalikan kok ke arah ganda putri China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dalam final Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Senin (2/8/2021). Greysia Pollii/Apriyani Rahayu berhasil meraih medal emasi setelah mengalahkan Chen/Jia Yi Fan dua set langsung dengan skor 21-19 dan 21-15.

Langkah Ani menjadi pebulu tangkis profesional semakin terbuka. Pada 3 September 2011, Akib Ras, seorang pegawai kantor perwakilan Konawe membawa Ani ke Jakarta bergabung di Klub PB Pelita Bakrie binaan legenda bulu tangkis, Icuk Sugiarto.

Namun, saat itu Ani nyaris ditolak, tapi dengan usaha Akib, Icuk akhirnya mau menerima.

Perjalanan Apriani meraih prestasi diwarnai kabar duka. Ani kehilangan sang ibu pada November 2015.

Bagi Ameruddin, perjuangan Ani telah membanggakan keluarga. Hingga saat ini, tak putus selalu berdoa untuk keselamatan dan kesuksesan anak bungsunya itu.

"Doa saya bukan hanya untuk dia saja, mereka berdua Greysia Polii juga. Saya salat Tahajud juga tidak lepas sejak dia tinggalkan saya ke Jakarta tahun 2011," ungkapnya.

(Penulis: Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com