Dikenalkan dengan olahraga
Zasa tumbuh menjadi gadis yang sangat aktif.
Bambang kemudian mengikutisertakan Zasa ke berbagai kegiatan olahraga guna mengurangi keaktifan Zasa.
"Awalnya Zasa bawaannya emosional dan seperti anak yang super aktif, makanya kami siasati dengan mengikutkan Zasa ke berbagai kegiatan olahraga," kata dia.
Zasa pun mulai aktif di kegiatan renang, kempo dan olahraga lainnya.
Selain kegiatan ekstrakurikuler, Zasa juga disekolahkan di sekolah umum di SD Santa Maria Assumpta Kota Baru, Kota Kupang.
Namun jenjang SMP dan SMA dijalani di sekolah luar biasa (SLB) Kasih Kupang yang mendidik anak-anak berkebutuhan khusus.
Baca juga: Pria Tak Dikenal Beri Wafer Berisi Silet dan Paku ke Anak-anak, Begini Modusnya
Ikuti kejuaraan
Selama menjadi siswi SLB Kupang, Zasa menjadi atlet yang sering mengikuti beragam kejuaraan.
Ia pernah menjadi juara nasional pertandingan badminton dan sejumlah kejuaraan lain di berbagai cabang olahraga.
Tamat dari SLB Kasih Kupang, Bambang melanjutkan terapi bagi Zasa.
Zasa dikirim ke Jakarta. Selama tiga tahun, Zasa menjalani terapi dan latihan di sebuah lembaga milik Departemen Sosial.
"Biaya sekolah dan penginapan bukan menjadi alasan, asalkan Zasa bisa normal dan terbukti Zasa sudah bisa lancar berkomunikasi dan sudah tidak tergantung pada alat bantu dengar yang selama ini dipakai," ujarnya.
Baca juga: Bupati Yasin Payapo Meninggal, Warga Kibarkan Bendera Setengah Tiang