Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Zasa, Gadis Difabel Asal NTT yang Berprestasi di Kancah Internasional

Kompas.com - 02/08/2021, 15:01 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Zarah Zafira alias Zasa (19), gadis difabel asal Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), tak pernah berkecil hati dengan kekurangannya.

Gadis tuna rungu yang merupakan putri ketiga pasangan suami istri Ipda Bambang Mardianto dan Sarah Rinawati ini ternyata memiliki prestasi di bidang olahraga.

Bahkan dia telah mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional.

Baca juga: Heboh, Wafer Berisi Silet hingga Staples Diberikan pada Anak-anak di Jember, Polisi Buru Pelaku

Kekurangan Zasa diketahui saat berusia 3 tahun

Orangtua baru menyadari kekurangan Zasa ketika gadis ini berusia tiga tahun.

Zasa sebenarnya tumbuh seperti anak balita lainnya.

Namun ia nampak cuek dan cenderung apatis saat diajak berkomunikasi, sehingga orang tua baru menyadari kekurangan Zasa ketika menginjak usia tiga tahun.

Memasuki usia empat tahun, Zasa pun mulai menjalani terapi pendengaran.

Ipda Bambang yang merupakan anggota Polri dan bertugas di Direktorat Polair Polda NTT mulai mencari berbagai upaya guna menyembuhkan anak gadisnya.

"Saya malah sering minta izin di kantor membawa Zasa ke Bali dan Jawa, untuk mencari pengobatan," ungkap Bambang yang didampingi Zasa, kepada sejumlah wartawan di Kupang, Senin (2/8/2021).

Baca juga: Viral, Video Emak-emak Bawa Motor Masuk IGD di Situbondo, Ini Penjelasan RS

Bambang mengaku, dirinya bahkan rela antre membawa Zasa ke Ponari, bocah yang saat itu viral karena diyakini bisa menyembuhkan orang dengan batu 'ajaib' yang dicelupkan ke air.

Dia juga mencari berbagai pengobatan medis dan pengobatan alternatif membawa Zasa.

Zasa kecil juga diajak ke Ustad MT Haryono di Yogyakarta. Orangtuanya rela antre berhari-hari supaya Zasa mendapatkan pengobatan.

Selain itu, Bambang pernah membawa anak gadisnya ke kegiatan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) di Mapolda NTT untuk didoakan oleh pendeta Gilbert Lumoindong.

"Saya memang Muslim tapi saya coba membawa ke acara KKR dengan harapan bisa didoakan dan anak saya bisa sembuh," ungkap Bambang.

Bambang pun harus cuti kerja selama satu bulan demi pengobatan anak gadisnya di tempat praktik dokter Hembing.

Dari dokter Hembing, ia mendapat penjelasan kalau Zasa sebenarnya menderita tuna rungu yang berakibat ke tuna wicara.

Bambang dan sang istri, akhirnya rela dan pasrah serta ikhlas menerima takdir ini.

Mereka pun tak lelah mendampingi anak gadis mereka untuk diajari dan dirawat.

Baca juga: Polisi Sesalkan Keluarga Bupati Yasin Payapo Tolak Pemakaman Prokes: Anak-anaknya Juga Ada yang Pejabat, Harusnya Beri Contoh

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung Akan Dibuka Kembali

Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung Akan Dibuka Kembali

Regional
Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau bagi Petani

Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau bagi Petani

Regional
Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Regional
Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com