Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutan Mangrove Delta Mahakam di Kaltim Rusak karena Tambak

Kompas.com - 02/08/2021, 06:56 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Kini sudah 40 hektar lahan dibikin tambak budidaya ikan bandeng, udang windu, kepiting cangkang lunak, juga lokasi penggemukan kepiting.

Puluhan hektar tambak itu, dikelola oleh dua kelompok pembudiayaan ikan Salo Sumbala Sejathera dan Kelompok Tani Hutan Ramah Lingkungan Sumbala dengan anggota belasan orang.

Selain budidaya ikan, sebanyak 160.000 bibit mangrove jenis rhizopora mucronata dan nypah sudah ditanam di atas lahan 100 hektar lahan yang dibuka itu.

Beberapa pohon mangrove sudah terlihat membesar.

Selain menanam, para kelompok tani juga mengembangkan bibit mangrove dari polybag.

Baca juga: PPKM Semidarurat di Kukar, Akses Keluar Masuk Disekat Tiap Akhir Pekan

Ada 30.000 bibit sedang dikembangkan baru ditanam di sekitar areal tambak.

"Selama kami tanam, ternyata udang suka main di akar mangrove. Selama ada mangrove ini kepiting juga makin banyak. Pokoknya sejak kami tanam suasana beda,” terang Ramli.

Penghasilan dari tambak, kata Ramli mendongkrak ekonomi keluarga secara signifikan.

Kini udang hasil budidaya Ramli dan nelayan lainnya sudah diekspor ke Jepang dan Amerika.

Angga ingin menjadikan budidaya perikanan milik kelompok tani Ramlin dan nelayan lainnya menggunakan konsep silvofishery.

Metode ini jadi pilot project pengembangan ekonomi keberlanjutan.

"Harapannya kalau ini berhasil bisa menarik minat nelayan lain," harapnya.

Sebab dijelaskan Angga, ekosistem mangrove memiliki tiga hal penting.

Selain fungsi ekologi dan ekonomi bagi warga sekitar. Hutan mangrove juga penting menjaga perubahan iklim.

Baca juga: Detik-detik Kanisius Diterkam Buaya Saat Memancing di Dekat Tambak Garam, Sempat Ditolong tetapi...

Serapan karbon hutan mangrove lima kali lebih besar dari hutan darat dengan luasan yang sama. Karbon itu tersimpan di akar tanah dan batang serta daun.

"Jadi ketika terokupansi maka karbon dilepas. Bisa dihitung berapa metrik ton karbon per hektar," terang dia.

Sejalan dengan rencana penurunan emisi gas rumah kaca, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menjadikan Delta Mahakam sebagai salah satu kawasan dalam pemukihan ekosistem mangrove.

"Dalam kawasan itu ditarget 14.000 hektar ditanam selama bibit pohon selama tiga tahun," pungkas Angga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

Regional
[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com