Kini sudah 40 hektar lahan dibikin tambak budidaya ikan bandeng, udang windu, kepiting cangkang lunak, juga lokasi penggemukan kepiting.
Puluhan hektar tambak itu, dikelola oleh dua kelompok pembudiayaan ikan Salo Sumbala Sejathera dan Kelompok Tani Hutan Ramah Lingkungan Sumbala dengan anggota belasan orang.
Selain budidaya ikan, sebanyak 160.000 bibit mangrove jenis rhizopora mucronata dan nypah sudah ditanam di atas lahan 100 hektar lahan yang dibuka itu.
Beberapa pohon mangrove sudah terlihat membesar.
Selain menanam, para kelompok tani juga mengembangkan bibit mangrove dari polybag.
Baca juga: PPKM Semidarurat di Kukar, Akses Keluar Masuk Disekat Tiap Akhir Pekan
Ada 30.000 bibit sedang dikembangkan baru ditanam di sekitar areal tambak.
"Selama kami tanam, ternyata udang suka main di akar mangrove. Selama ada mangrove ini kepiting juga makin banyak. Pokoknya sejak kami tanam suasana beda,” terang Ramli.
Penghasilan dari tambak, kata Ramli mendongkrak ekonomi keluarga secara signifikan.
Kini udang hasil budidaya Ramli dan nelayan lainnya sudah diekspor ke Jepang dan Amerika.
Angga ingin menjadikan budidaya perikanan milik kelompok tani Ramlin dan nelayan lainnya menggunakan konsep silvofishery.
Metode ini jadi pilot project pengembangan ekonomi keberlanjutan.
"Harapannya kalau ini berhasil bisa menarik minat nelayan lain," harapnya.
Sebab dijelaskan Angga, ekosistem mangrove memiliki tiga hal penting.
Selain fungsi ekologi dan ekonomi bagi warga sekitar. Hutan mangrove juga penting menjaga perubahan iklim.
Baca juga: Detik-detik Kanisius Diterkam Buaya Saat Memancing di Dekat Tambak Garam, Sempat Ditolong tetapi...
Serapan karbon hutan mangrove lima kali lebih besar dari hutan darat dengan luasan yang sama. Karbon itu tersimpan di akar tanah dan batang serta daun.
"Jadi ketika terokupansi maka karbon dilepas. Bisa dihitung berapa metrik ton karbon per hektar," terang dia.
Sejalan dengan rencana penurunan emisi gas rumah kaca, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menjadikan Delta Mahakam sebagai salah satu kawasan dalam pemukihan ekosistem mangrove.
"Dalam kawasan itu ditarget 14.000 hektar ditanam selama bibit pohon selama tiga tahun," pungkas Angga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.