Akhirnya diputuskan, manajemen rumah sakit akan mengantar jenazah pasien ke rumahnya di wilayah Sekarbela.
"Jadi di sini saya tekankan, tidak ada penjemputan secara paksa. Tetapi yang terjadi adalah pengantaran masyarakat yang merasa kehilangan. Alhmarhum adalah tuan guru di Sekarbela," kata Heri seperti dikutip dari Tribun, Minggu (1/8/2021).
Menurut Heri, akhirnya petugas yang mengantar jenazah tetap dari rumah sakit menggunakan ambulans dan alat pelindung diri (APD) lengkap.
"Bahkan ada 10 APD untuk keluarga almarhum," kata dia.
Semua proses tersebut tetap menggunakan protokol kesehatan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Meski demikian, pihak kepolisian tidak dapat memastikan apakah jenazah pasien itu positif atau negatif Covid-19.
Artikel ini telah tayang sebelumnya di Tribunnews dengan judul:Bukan Jemput Paksa Jenazah Covid-19, Warga Datangi RSUD Mataram karena Merasa Kehilangan Tuan Guru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.