Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peternak Sumbangkan 1,5 Ton Telur untuk Warga Terdampak Covid-19 di Semarang

Kompas.com - 01/08/2021, 16:28 WIB
Dian Ade Permana,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Para peternak ayam petelur di Kabupaten Semarang menyumbangkan telur kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.

Bantuan itu diberikan karena produksi telur yang melimpah di Kabupaten Semarang.

Baca juga: Seorang Pengusaha di Pontianak Lelang Rumahnya untuk Bantu Penanganan Covid-19

Bantuan tersebut diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Semarang untuk disalurkan kepada tenaga kesehatan, pedagang kaki lima, tukang ojek, relawan, karyawan, dan warga yang membutuhkan.

Ketua Asosiasi Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Petelur Nasional Kabupaten Semarang Bambang Sutrisno Setiawan mengatakan, salah satu penyebab peningkatan produksi telur karena bertambahnya jumlah peternak.

"Saat ini ada ratusan pemain baru di usaha peternakan ayam petelur, jadi produksi atau panennya berlimpah," jelasnya di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang, Sabtu (31/7/2021).

Menurut Bambang, total bantuan yang disumbangkan sebanyak 1,5 ton telur.

"Untuk pembagian dan teknisnya kami serahkan kepada Pemkab Semarang melalui BPBD karena instansi yang lebih mengetahui kebutuhan warga," jelasnya.

Ia berharap telur yang kaya protein bisa meningkatkan daya tahan tubuh warga di masa pandemi Covid-19.

"Selain di Kabupaten Semarang, bantuan telur juga didistribusikan di Magelang, Kota Semarang, Surakarta dan kota-kota di Jawa Barat dan Jawa Timur," jelas Bambang.

Bupati Semarang Ngesti Nugraha menambahkan, saat ini adalah momentum untuk saling gotong royong membantu warga terdampak Covid-19.

"Bantuan dari pengusaha harus lebih dimaksimalkan lagi agar beban warga terdampak menjadi lebih ringan. Ini selain bantuan telur juga akan disalurkan beras sebanyak lima ton," ungkapnya.

Seorang driver ojek online Edi mengatakan, bantuan bahan pangan yang diterimanya sangat bermanfaat. Apalagi, saat ini ia dan rekan-rekannya mengalami penurunan pendapatan.

Selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), ia paling banyak mendapat lima pesanan makanan.

Baca juga: Fakta Preman Palak Sopir Truk di Lintas Sumatera, Pelaku Mabuk, Korban Belum Lapor Polisi

 

"Kalau mengangkut orang sangat jarang, paling yang pesan itu makanan. Kalau kondisi normal bisa mendapat 10 order, jadi memang turun banyak," paparnya.

Sementara pengeluaran bahan bakar juga bertambah karena ada penutupan jalan sehingga harus memutar lebih jauh untuk mencapai tujuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com