Awalnya, terdapat dua warga pedukuhan yang meninggal dunia pada minggu pertama Juli 2021 di Tegiri 1. Saat itu, pemulasaraan tidak dilakukan dengan protokol kesehatan Covid-19.
Tak lama setelah kejadian, salah seorang istri dari warga yang meninggal dunia harus cuci darah di RSUD Wates.
Ia lantas menjalani pemeriksaan swab sebelum cuci darah dan diketahui hasil positif Covid-19. Tracing kontak erat dari pasien cuci darah ini lalu berkembang ke warga Tegiri 1.
Suaminya yang meninggal dunia dan tujuh orang yang memulasara jenazah saat itu menjadi kontak erat. Dari swab test, tujuh warga menunjukkan hasil positif Covid-19.
Penelusuran kontak erat pun kembali berlangsung. Sejumlah 39 kontak erat para pemulasara juga di-swab.
“Dari kontak erat itu sebanyak 24 orang dinyatakan positif,” kata Yulianta.
Yulianta mengungkapkan, sedikitnya ada 32 kasus dalam rangkaian penularan dalam kasus ini.
Sejumlah 20 kasus di antaranya tersebar dalam 16 rumah di dua RT, sehingga keduanya terpaksa lockdown. Sebanyak 12 lainnya tersebar di beberapa RT.