KOMPAS.com - Viral sebuah video yang merekam sebuah desa yang tak lagi ditinggali. Video tersebut diunggah oleh sebuah akun TikTok @dinoabdilahhh..
Lokasi "desa mati" tersebut berada di kawasan Majalengka, Jawa Barat.
Di video yang beredar, terlihat sejumlah rumah yang terbengkalai dan ditumbuhi semak belukar. Selain itu tak ada aktivitas masyarakat di desa tersebut.
Dikutip dari Tribunnews.com, Dino yang mengunggah video tersebut bercerita jika video tersebut ia rekam pada Minggu (11/7/2021).
Baca juga: Video Viral Desa Mati di Majalengka, Begini Awal Mulanya
Ia menyebut lokasi "desa mati" tersebut berada di Dusun Tarikolot, Desa Sidomukti, Majalengka.
Sekitar tahun 2009-2010, menurut pria asli Majalengka ini, ada ratusan rumah yang ditinggalkan oleh pemiliknya karena faktor alam.
Menurutnya, pemukman tersebut sempat mengalami pergeseran tanah yang berpotensi longsor. Agar aman, sejumlah warga desa dipindahkan ke desa lain.
"Hampir 200 rumah yang ditinggalkan warga dan tidak berpenghuni. Namun masih ada beberapa warga yang menetap karena perkebunan mereka," cerita Dino kepada Tribunnews, Sabtu (31/7/2021).
Baca juga: Pulau Sebaru, Pulau Tak Berpenghuni yang Jadi Lokasi Observasi WNI ABK World Dream
"Saat itu awal bencana terjadi pada tahun 2006.Karena bencana alam tanah bergerak yang labil, yang apabila bisa terjadinya longsor susulan, karena desa ini terletak di bawah bukit," kata dia.
"Dan warga dusun Tarikolot direlokasikan pemerintah ke Dusun Buahlega," kata konten kreator asal Majalengka ini.
Ia mengatakan beberapa rumah ada yang dikunci walaupun keadaannya sudah retak.
"Masih ada pemiliknya sepertinya, cuman dibiarkan saja. Karena ada beberapa rumah yang dikunci meskipun keadaan sudah retak," tutur Dino.
Baca juga: Bupati Majalengka Positif Covid-19, 30 Orang Kontak Erat Jalani Isoman
Karena penasaran ia pun melakukan perjalanan ke desa tersebut pada Juli 2021 dan mengunggah rekaman videonya ke media sosial.
"Saya suka traveling semenjak keluar dari bangku SMA, 2018 lalu sampai saat ini. Tujuan dari konten ini bisa mengedukasi dan berbagi informasi seputar daerah-daerah di Majalengka," kata Dino.