Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syantikara, Shelter Lintas Iman di Yogyakarta Bagi Pasien Covid-19 yang Butuh Tempat Isolasi Mandiri

Kompas.com - 31/07/2021, 21:26 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

Tidak hanya makanan, suplemen dan obat-obatan juga diberikan kepada para pasien.

Untuk mengawasi kondisi pasien, Shelter Syantikara menyiapkan tenaga kesehatan (nakes) dan setiap harinya satu dokter akan memeriksa pasien, termasuk melakukan pemeriksaan tahap akhir sebelum pasien pulang untuk memastikan tidak ada gejala setelah menjalani isolasi.

"Selain dokter kami juga ada psikolog dan psikiater, di sini sudah terintegrasi dengan rumah sakit. Seperti Panti Rapih, Panti Rini, Panti Nugroho dan Stikes. Shelter ini gratis,” ungkapnya.\

Baca juga: Kepala BNPB Dorong Warga Lakukan Isolasi Terpusat di Shelter: Semua Sudah Disiapkan

Ketua II Gugus Tugas Covid-19 Shelter Syantikara Agus Wijanarko menyampaikan, Shelter Syantikara telah berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Kabupaten Sleman.

Shelter Syantikara juga masuk dalam pendataan Dinas Sosial DI Yogyakarta.

Ia menyampaikan shelter ini diperuntukkan bagi pasien yang memiliki gejala ringan atau tanpa gejala.

Pasien yang akan menjalani isolasi di Syantikara diimbau untuk memeriksakan diri ke Puskesmas Depok 1, Puskesmas Depok 2, atau Puskesmas Depok 3.

Selain dari ketiga puskesmas tersebut, pasien bisa membawa hasil pemeriksaan dari rumah sakit jejaring Yayasan Panti Rapih.

"Jadi dikhususkan bagi pasien yang tidak bisa isoman di rumah. Entah karena keterbatasan rumahnya kecil atau keterbatasan pelayanan makanan," kata Agus.

Untuk mencegah kondisi perburukan pasien selama isolasi di Syantikara, pihaknya selalu berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan Covid-19, tentunya berdasarkan pemeriksaan kesehatan berkala maupun muncul keluhan dari pasien Covid-19.

Selama isolasi, pasien diminta untuk patuh pada aturan yang berlaku terutama soal aturan mobilitas dan bersedia beraktivitas secara mandiri.

Pihaknya juga telah menyusun jadwal harian pasien seperti berjemur maupun olahraga pada pagi hari.

"Apabila tanpa gejala maka isolasi minimal 10 hari sejak pengambilan spesimen. Kalau gejala ringan selama 10 hari ditambah 3 hari. Selesai isolasi dapat surat keterangan selesai isolasi," ujar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bazar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 Diharapkan Bantu Tingkatkan Perekonomian HST

Bazar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 Diharapkan Bantu Tingkatkan Perekonomian HST

Regional
Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Regional
Duel dengan Korban Saat Kepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Duel dengan Korban Saat Kepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Regional
Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila Lalu Dapat Sepeda dari Jokowi

Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila Lalu Dapat Sepeda dari Jokowi

Regional
Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Regional
Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Regional
Makismalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST

Makismalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST

Regional
Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Regional
KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

Regional
Pengiriman Ilegal Puluhan Kura-kura Ambon Digagalkan di Bakauheni

Pengiriman Ilegal Puluhan Kura-kura Ambon Digagalkan di Bakauheni

Regional
Kurasi IKN, Ridwan Kamil Jadi Penyambung Rasa Jokowi

Kurasi IKN, Ridwan Kamil Jadi Penyambung Rasa Jokowi

Regional
Minta Jaminan Tidak Dihukum, Seorang Warga di Nunukan Serahkan Sepucuk Senjata Api Rakitan

Minta Jaminan Tidak Dihukum, Seorang Warga di Nunukan Serahkan Sepucuk Senjata Api Rakitan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
Pilkada Pangkalpinang Jalur Perseorangan Butuh 16.142 Dukungan, Awas KTP Dicatut

Pilkada Pangkalpinang Jalur Perseorangan Butuh 16.142 Dukungan, Awas KTP Dicatut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com