Ia menyebut, porang dapat diolah menjadi bahan campuran pada produk kue, roti, permen hingga bahan pengental pada produk sirup.
Tak hanya itu, porang juga dapat diolah untuk bahan produk kosmetik.
Untuk itu, kata Syahrul, Kementan sementara mengembangkan industri porang dalam skala luas dan lengkap.
Pengembangan industri porang juga akan dimulai dari hulu hingga ke hilir dengan kelembagaan petani yang kuat.
Menurut Syahrul, pengembangan industri porang dilakukan mengingat permintaan porang untuk ekspor dan pasar negeri baru terpenuhi sebanyak 10 persen.
Untuk diketahui, Kabupaten Madiun dikenali sebagai salah satu sentra pengembangan porang di Indonesia.
Baca juga: Cerita Lek Dahlan Hibur Pasien Covid-19 di RSL Madiun: Supaya Mereka Bahagia, Imunnya Meningkat
Tahun lalu, luas lahan budidaya porang di Madiun mencapai 5.363 hektare.
Pengembangan budidaya porang di Kabupaten Madiun difokuskan di sepuluh kecamatan.
Sepuluh kecamatan itu yakni Saradan, Kare, Dolopo, Dagangan, Mejayan, Gemarang, Wungu, Wonoasri, Pilangkenceng, dan Madiun.
Untuk mempercepat pengembangan porang di Kabupaten Madiun, Kementan menggelontorkan aneka program.
Di antaranya, bantuan pupuk organik sebesar 22,8 ton, bantuan bulbil/katak Rp400 juta, serta pendampingan dalam bentuk bimbingan teknis dan kemitraan.
Selain bantuan, Kementan memfasilitasi para petani porang mudah mengakses kredit usaha rakyat (KUR).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.