BANYUWANGI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi merekrut 669 relawan yang bertugas melacak kontak pasien Covid-19.
Ratusan orang itu akan ditugaskan melakukan tracing (pelacakan) Covid-19 di tiap desa dan kelurahan di Banyuwangi.
Tim ini membantu puskesmas dalam melaksanakan tes dan pelacakan terhadap kontak erat pasien Covid-19.
"Salah satu kunci penanganan pandemi ini memang 3T (test, tracing, treatment)," kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, usai apel pelepasan Tim Tracer di Mapolresta Banyuwangi, Jumat (30/7).
Menurutnya, tracing yang luas dan cepat bisa memutus mata rantai penularan.
Baca juga: Pria Asal Surabaya Ditemukan Tewas di Hotel, Polisi: Korban Hampir Seminggu Menginap
Tim tracer ini terdiri atas Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan relawan. Mereka membantu puskesmas melakukan penyisiran terhadap kontak erat pasien Covid-19.
Tim tracer ini dibentuk untuk lebih mengoptimalkan lagi tracing dan testing yang dilakukan puskesmas.
"Selama ini rasio tracing di Banyuwangi sudah termasuk yang tertinggi di Jatim, meski belum di angka yang ideal, sehingga dengan dukungan tim tracer ini tentu tracing kita bisa semakin cepat dan luas,” papar Ipuk.
Kapolresta Banyuwangi AKBP Nasrun Pasaribu mengatakan, jumlah tim tracer bisa terus bertambah karena animo para relawan sangat tinggi untuk membantu pemerintah menangani Covid-19.