Kata Heri, warga akhirnya menyampaikan permintaan tambahan jika ada warga perumahan GKR yang harus dirawat karena terinfeksi Covid-19 agar diprioritaskan mendapatkan tempat tidur di rumah sakit darurat tersebut.
Kapolres Blitar Kota AKBP Yudhi Hery Setiawan mengatakan, Satgas Covid-19 telah membeli puluhan tempat tidur lipat untuk digunakan di rumah sakit darurat.
Kepala Bakesbangpol Kota Blitar Hakim Sisworo mengatakan GOR Soekarno-Hatta akan didesain agar bisa menampung 68 tempat tidur.
"Kita akan buat 24 dan masing-masing menampung dua bed. Ditambah bed yang bertingkat, total bisa menampung 68 pasien," ujarnya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama Direktur RSUD Mardhi Waluyo Kota Blitar Ramiadji mengatakan, terdapat sejumlah ketentuan yang harus dipenuhi untuk mendirikan sebuah rumah sakit darurat.
Berdasarkan regulasi Kementerian Kesehatan, maka yang paling realistis adalah memfungsikan GOR Soekarno-Hatta sebagai rumah sakit ekstensi.
Baca juga: Cerita Lek Dahlan Hibur Pasien Covid-19 di RSL Madiun: Supaya Mereka Bahagia, Imunnya Meningkat
"Jadi hanya pelebaran kapasitas dari rumah sakit induknya, yaitu RSUD Mardhi Waluyo. Ini lebih realistis," ujarnya.
Pengoperasian GOR Soekarno-Hatta sebagai rumah sakit, ujarnya, juga hanya jika kapasitas tampung pasien Covid-19 di RSUD Mardhi Waluyo sudah penuh.
"Dan tetap saja di sini (GOR) yang diutamakan adalah pasien bergejala ringan," ujarnya.
Ramiadji mengatakan, jika operasikan, rumah sakit darurat GOR Soekarno-Hatta akan membutuhkan sekitar 20 tenaga kesehatan, belum termasuk dokter.
Satgas Covid-19 melaporkan 132 kasus konfirmasi baru, Jumat (30/7/2021), sehingga total akumulasi kasus menjadi 5.211 dengan akumulasi kasus kematian 169 atau 3,24 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.