Yani menjadi relawan pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 saat beberapa rumah sakit di Indramayu kewalahan menangani peningkatan kasus kematian dan meminta bantuan ke BPBD Indramayu.
Dia langsung menyatakan kesanggupan saat pemimpin BPBD Indramayu menugaskan dia untuk menjadi relawan pemulasaraan jenazah pasien Covid-19.
Yani bertugas mengurusi pemulasaraan jenazah pasien di dua rumah sakit di Kabupaten Indramayu.
Dia juga kadang membantu menangani pemakaman warga di daerah tempat tinggalnya.
Sebagai relawan pemulasaraan jenazah, ia kadang mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan atau penolakan dari keluarga jenazah maupun warga sekitarnya.
Namun, perlakuan tersebut tidak mematahkan semangat Yani untuk menjalankan tugas dan membantu sesama.
"Kita tidak berharap apa-apa sebenarnya. Kalau ada keluarga yang mengucapkan terima kasih, itu sudah cukup," kata Yani.
Dia juga berharap seluruh warga berusaha menjaga kesehatan diri dan keluarga dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan, supaya kasus penularan bisa ditekan dan angka kematian terus berkurang.
Sejak awal pandemi hingga Kamis kemarin, jumlah akumulatif warga yang terserang Covid-19 di Kabupaten Indramayu sebanyak 14.972 orang.
Rinciannya, 1.122 orang masih menjalani perawatan; 13.166 orang sudah sembuh; dan 684 orang meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Deden Bonni Koswara mengatakan bahwa pemerintah terus berusaha menekan penularan Covid-19 dan menurunkan angka kematian akibat penyakit tersebut.
Selain melaksanakan pembatasan kegiatan masyarakat, pemerintah daerah juga menjalankan program vaksinasi.
Pada akhir Juni sampai pertengahan Juli 2021, jumlah kasus kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Indramayu masih di atas 10 kasus dalam sehari.
Bahkan, pada 8 Juli 2021, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam sehari sampai 22 orang.
"Tapi sekarang angka kematian sudah turun, yang kemarin di atas 10 kasus per hari, saat ini tinggal 4 kasus," kata Deden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.