MANADO, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Utara (Sulut) memberi penjelasan soal protes dari keluarga Rafael Malalangi yang merasa terhapus namanya dari daftar peserta lolos seleksi Bintara Polri.
Tidak masuknya Rafael dalam daftar itu diklaim terjadi karena ada kesalahan pencatatan.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulut Kombes Jules Abraham Abast mengatakan, ada awalnya nilai Rafael memang dinyatakan cukup untuk lolos seleksi penerimaan Pendidikan Bintara Polda Sulut 2021.
Baca juga: Warga DIY Jadi Korban Penipuan Bermodus Penerimaan Taruna Akpol, Rp 58 Juta Raib
Namun, saat berlangsung sidang kelulusan pada Kamis (22/7/2021), ada seorang calon siswa Bintara lain yang mengajukan protes terkait nilai tes kesamaptaan jasmani (Kesjas).
Ketika dilakukan pemeriksaan ulang, ada perbedaan nilai renang Rafael antara yang tertera di flip chart dan berita acara.
“Di mana pada flip chart tercantum nilai 91, sedangkan pada berita acara yang diserahkan oleh tim kesjas kepada sekretariat adalah nilai 64,” kata Jules dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Jumat (30/7/2021).
Setelah ada koreksi atas nilainya, peringkat Rafael dalam hasil akhir seleksi Bintara Polda Sulut turun.
Awalnya, Rafael yang berada di peringkat 22 turun ke peringkat 23.
Baca juga: Cerita 2 Anggota Paskibraka Asal Sulbar Gagal ke Istana Negara karena Positif Covid-19
Karena hanya 22 orang yang diterima dalam seleksi kali ini, maka dia dinyatakan tidak lolos.
Jules menambahkan, Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Sulawesi Utara sudah menerima laporan dari keluarga Rafael pada 26 Juli 2021 dengan nomor: LP/62/VII/2021/Subbagyanduan.
“Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan oleh Bid Propam dan Itwasda Polda Sulut terhadap panitia seleksi penerimaan terkait adanya dugaan kesalahan faktor manusia (human error) penginputan nilai hasil tes kesjas,” ujar Jules.
Kendati demikian, kata Jules, Kepala Polda Sulut Irjen Nana Sudjana sudah mengeluarkan usulan agar Rafael tetap bisa mengikuti pendidikan Bintara Polri.
"Beliau (Kapolda Sulut) sudah menyetujui dan mengakomodasi untuk penambahan kuota sebanyak satu orang atas nama Rafael Malalangi untuk mengikuti pendidikan Bintara Polri pada Gelombang I tahun 2022," sebut Jules.
Sebagai informasi, tidak lolosnya Rafael dalam seleksi penerimaan Pendidikan Bintara Polda Sulut 2021 menjadi sorotan publik setelah video komplain orangtuanya viral di media sosial.
Baca juga: 30 Calon Taruna Akmil Positif Covid-19, Ganjar: Sudah Sembuh Semua
Berikut pernyataan ayah Rafael, Kenly Malalangi, dalam video tersebut:
Kepada yang terhormat Bapak Presiden Joko Widodo dan Bapak Kapolri
Kami ingin menyampaikan permohonan terkait anak kami yang mengikuti tes penerimaan Bintara Polri pada tanggal 22 Juli 2021 dan pada saat pengumuman dan disiarkan live streaming disaksikan oleh seluruh masyarakat Desa Pinapalangkow jadi satu kebanggan bagi kami keluarga langsung membuat ibadah syukur.
Tapi hari ini tanggal 29 Juli 2021 kami menerima surat bahwa anak kami dinyatakan tidak lulus dan sudah digantikan oleh orang lain.
Baca juga: Tahun Ini Gagal Seleksi Akpol Hanya karena Difitnah Terkonfirmasi Positif Corona
Apakah ini adil? Apakah ini adil pak? Kami orang susah. Orang tak punya pak. Kami mohon keadilan, mohon bantuan dari Bapak Presiden Joko Widodo dan Bapak Kapolri. Kiranya anak kami bisa mengikuti pendidikan.
Atas bantuannya kami keluarga dan seluruh masyarakat Desa Pinapalangkow menyampaikan terima kasih kepada Bapak Kapolri dan Bapak Presiden. Kami di sini meminta keadilan untuk anak kami.
Terima kasih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.