Namun, kata Wage, pihaknya belum mengetahui apa penyebab kenaikan kasus bunuh diri.
IMAJI sudah menyampaikan masukan ke Bupati Gunungkidul Sunaryanta untuk penanganan dan pencegahan bundir.
Menurutnya, bupati merespons positif masukan tersebut.
"Itu bisa dilihat dari wacana beliau yang ingin ada program penanganan kasus bundir dan kesehatan jiwa," kata Wage.
Kendati demikian, upaya tersebut masih mengalami kendala dengan minimnya anggaran.
Sebab, Gunungkidul saat ini fokus masih terhadap penanganan Covid-19.
Selain itu, luas wilayah Gunungkidul juga menjadi pertimbangan.
Terlepas dari hal itu, Wage berharap Pemkab Gunungkidul serius dalam menyikapi fenomena bunuh diri. Termasuk menjalankan program pencegahan secara berkelanjutan.
"Tentunya harus menyentuh langsung ke kelompok warga yang rawan melakukan aksi tersebut," ujarnya.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Pertengahan 2021, Kasus Bunuh Diri di Gunungkidul Mencapai 32 Kasus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.