Sardjiman meminta keluarga almarhum agar tidak memberikan sisa uang yang diminta oknum penggali kubur setelah dirinya menghubungi relawan pembawa jenazah Covid.
Karena tidak ada pungutan biaya apapun untuk pemakaman jenazah pasien Covid-19.
"Saya sudah bilang ke keluarga (tidak ada pungutan biaya apapun) kalau pemakaman prokes gitu. Keluarga (almarhum) sudah ikhlas. Setelah saya telpon (keluarga) jangan dilunasi memang tidak dikasih," tutur dia.
Relawan SAR Perum Jasa Tirta 1 selaku pembawa jenazah pasien Covid-19, Bayu Riyadi menyayangkan adanya praktik pungutan liar pemakaman jenazah pasien Covid-19 di tempat pemakaman umum.
Bayu mengaku dirinya bahkan menyaksikan secara langsung praktik pungutan liar oleh oknum penggali kubur dengan keluaga jenazah pasien Covid-19.
"Di saat pemakaman itu saya lihat ada salah satu penggali kubur dekati korban itu transaksinya sudah deal Rp 5 juta. Lha keluarganya baru bawa Rp 4 juta. Itu pas pada waktu itu pemakamannya bersamaan. Satu warga Baki, Sukoharjo dan sedangkan yang saya antar jenazah warga Kedung Lumbu, Solo dealnya juga Rp 5 juta," kata dia.
Budi mengatakan, selama memakamkan jenazah Covid di sejumlah TPU di Solo tidak pernah ada penggali kubur yang sampai meminta biaya pemakaman.
"Di mana pun semua pemakaman di Untoroloyo dan pemakaman semuanya mau tak kasih duit aja tidak berani terima. Tak kasih rokok aja tidak berani terima. Lha ini di Daksinoloyo kok sampai sekian juta minta biaya pemakaman," terang dia.
Pohaknya kemudian melaporkan terkait praktik pungutan liar tersebut ke dinas terkait dengan harapan segera dapat ditindaklanjuti.
Terpisah, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, segera menindaklanjuti terkait adanya praktik pungutan liar pemakaman jenazah Covid-19.
"Dicatat dulu nanti tak urus," kata Gibran singkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.