Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Menunggu dari Subuh dan Berdesak-desakan, tapi Warga Tak Kunjung Dapat Vaksin

Kompas.com - 30/07/2021, 15:31 WIB
Idon Tanjung,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Warga kecewa tak bisa mengikuti vaksin massal di Gedung Guru Jalan Rambutan, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (30/7/2021).

Padahal, banyak warga sudah mengantre sejak subuh. Antrean bahkan menimbulkan kerumunan. 

Baca juga: Stok Vaksin di Gudang Dinkes Medan Tinggal 150 Dosis, Suntikan Dosis Pertama Dihentikan

Warga yang hadir sempat bersitegang dengan petugas pelaksana vaksinasi. Situasi itu sempat direkam warga dan beredar di media sosial.

Baca juga: Lampung Urutan Ke-4 Penyumbang Kasus Kematian Tertinggi karena Covid-19, Apa Langkah Gubernur?

Seperti yang diunggah akun Instagram @kabarpekanbaru.

Baca juga: Stok Vaksin di Pekanbaru Menipis, Jubir Satgas: Sabar...

"Di mana pemikiran pemerintah sekarang? Kayak gini mau vaksin aja. Bukannya divaksin malah dicueki, ditinggalin tak bertanggung jawab dan bilang vaksin habis," tulis @kabarpekanbaru.

Hingga siang, video tersebut sudah dilihat 6.270 kali dan mendapat 70 komentar negatif dari warganet.

"Mending gak usah. Vaksin tak dapet, malah virus yg dibawa pulang," komentar akun @bg_benn.

"Vaksin jalur undangan," tulis akun @abuaddhuha.

Kecewa

Mahmud Hijami, warga Kecamatan Marpoyan Damai, mengaku kecewa karena tidak bisa mengikuti vaksinasi di Gedung Guru.

Padahal dia sudah datang sejak pukul 05.00 Wib.

"Saya sudah datang dari jam lima subuh, tapi enggak kebagian vaksin pertama," ujar Mahmud saat diwawancarai wartawan, Jumat.

Dia bersama sejumlah warga lainnya sudah mendapat formulir dari RW di tempat tinggal mereka. Namun, saat datang, mereka malah tidak bisa mendapat vaksin.

"Tadi kami disuruh kumpulin formulir, tapi enggak dapat vaksin juga. Enggak tahu apa sebabnya, ditinggal begitu saja," ujar Mahmud.

Seorang wanita yang enggan disebutkan namanya juga sangat kesal dengan kondisi yang dia alami di Gedung Guru.

Wanita ini mempertanyakan bagaimana bisa dirinya yang sudah sejak pagi mengantre, tapi tak kebagian vaksinasi.

"Kami udah nunggu dari pagi sampai siang, tapi tak dapat vaksin. Kenapa bisa seperti ini?" kata wanita tersebut.

Penjelasan

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Iwan Simatupang yang ada di lokasi mengatakan, vaksin diberikan kepada warga yang sudah mendapat surat pengantar dari Camat Marpoyan Damai.

"Pelaksanaan vaksinasi di Gedung Guru itu hanya untuk masyarakat yang sudah memperoleh surat pengantar dari camat. Tadi camat juga sudah jelaskan, tapi kan mereka ngeyel, mereka beralasan sudah antre," kata Iwan saat diwawancarai wartawan, Jumat.

Namun, kata dia, keterbatasan stok vaksin yang jadi persoalan. Vaksin hanya tersedia 750 dosis.

"Karena vaksin kan terbatas, hanya 750 dosis. Sementara orang antre sudah ada sekitar ribuan," ujar Iwan.

Terpisah, Camat Marpoyan Damai Junaedi juga mengatakan, vaksin diberikan kepada warganya yang sudah mendapat surat pengantar.

"Vaksinasi di Gedung Guru memang khusus untuk warga kita di Kecamatan Marpoyan Damai. Karena vaksin cuma 750 dosis, tentu diprioritaskan untuk warga kami yang ada di enam kelurahan. Karena Kecamatan Marpoyan Damai zona merah Covid-19," kata Junaedi saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat.

Dia sebelumnya sudah melakukan rapat bersama pemerintah kelurahan terkait vaksinasi massal ini.

Hasil kesepakatan, warga yang akan divaksinasi diberikan surat pengantar dan ditandatangani oleh Junaedi.

"Kenapa kita buat surat pengantar, karena untuk menghindari kerumunan. Tapi, kita tak menyangka jumlahnya meledak. Warga yang datang itu dari mana-mana. Ada yang dari kecamatan lain di Pekanbaru, bahkan ada yang dari Kabupaten Kampar dan juga dari Siak," akui Junaedi.

Junaedi menegaskan, bagi warga yang tak memiliki surat pengantar tidak mendapat jatah vaksinasi.

Meski warga beralasan sudah membawa surat pengantar RT dan RW, serta mengantre lama.

"Kita pun tak bisa melayani, karena stok vaksin terbatas, cuma 750 dosis. Tapi, kalau jumlah vaksinnya ribuan, mau kita layani setiap hari," kata Junaedi.

Terkait keterbatasan stok vaksin, Junaedi sudah melaporkan ke Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru untuk penambahan stok dosis.

Soal kerumunan, dia mengatakan bahwa petugas telah meminta agar warga tidak berdesak-desakan dan kembali ke rumah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Regional
Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com