WONOGIRI, KOMPAS.com - Sebanyak empat formasi dokter spesialis pada rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2021 di Pemerintah Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, sama sekali tidak ada yang melamar.
Sebagaimana diketahui, pendaftaran CPNS dan 2021 dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kabupaten Wonogiri telah resmi ditutup pada Senin (26/7/2021).
“Empat formasi yang tidak ada pendaftarnya yakni empat dokter spesialis yakni bedah mulut, jantung, rehabilitasi medik, dan patologi klinik,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Wonogiri Suharno saat dihubungi Kompas.com, Jumat (30/7/2021).
Baca juga: Sepi Peminat, Penambahan Nakes untuk Batam Alami Kendala
Suharno mengatakan, kosongnya pendaftar pada empat dokter spesialis tidak hanya kali ini terjadi.
Pada seleksi CPNS tahun 2020, empat formasi dokter spesialis juga sepi peminat.
Menurut Suharno, Pemkab Wonogiri tetap memasang kebutuhan formasi dokter spesialis lantaran untuk kepentingan pendirian rumah sakit.
Tak hanya itu, Pemkab Wonogiri juga sudah menyiapkan formasi itu untuk dokter yang sementara melakukan tugas belajar.
“Tapi saat ini mereka belum ada yang lulus. Jadi belum bisa daftar,” ungkap Suharno.
Dia menilai, kosongnya pendaftar empat formasi itu karena rata-rata dokter spesialis tidak mau terikat dinas.
Bahkan, lanjutnya, ada dokter spesialis yang sudah menjadi PNS kemudian mengundurkan diri lantaran ingin membuka praktik di banyak tempat.
Baca juga: CPNS Kabupaten Purbalingga Minim Peminat, Sejumlah Formasi Nol Pendaftar
Sementara untuk pelamar dokter umum dan dokter gigi hingga tenaga kesehatan lainnya malah overload.
Ia menjelaskan, sebanyak 8.816 orang mendaftar CPNS dan PPPK di Pemkab Wonogiri.
Rinciannya, 5.076 orang mendaftar CPNS, sebanyak 3.502 orang mendaftar PPPK guru dan 238 orang mendaftar PPPK non-guru.
Untuk formasi yang dibuka, kata Suharno, Pemkab Wonogiri membuka 248 formasi CPNS yang meliputi 190 tenaga kesehatan dan 58 pegawai teknis.
Kemudian, PPPK sebanyak 3.545 formasi yang meliputi 3.325 formasi guru, dan 220 formasi tenaga kesehatan.