Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Kaki Lintasi Rel Saat Hujan Lebat, Mahasiswi Kebidanan Tewas Tertabrak Kereta

Kompas.com - 30/07/2021, 11:46 WIB
Perdana Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Diduga tidak mendengar suara kereta api lewat, seorang mahasiswi ADR (20) tewas tertabrak KA Minangkabau Ekpress di Simpang Polonia, Air Tawar, Padang, Sumatera Barat, Kamis (29/7/2021).

Mahasiswi jurusan kebidanan salah satu perguruan tinggi ilmu kesehatan di Padang itu meninggal dunia setelah sempat dilarikan ke rumah sakit.

"Betul ada peristiwa mahasiswi yang meninggal dunia karena ditabrak kereta api Minangkabau Ekpress jurusan Simpang Haru-Bandara Internasional Minangkabau," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Padang Utara, Ipda Hendrizal kepada wartawan, Kamis.

Baca juga: Soal Jenazah Diletakkan di Pinggir Jalan, Ambulans Bermasalah, Roda Kereta Pengusung Rusak

Hendrizal mengatakan peristiwa terjadi saat hujan lebat sehingga korban diduga tidak mendengar bunyi Semboyan 35 atau klakson kereta api.

Menurut Hendrizal, korban hendak melintasi rel kereta api dengan berjalan kaki, namun malang baginya kereta api yang datang dari arah Simpang Haru menuju BIM menabraknya.

"Dia ini berjalan kaki hendak melintasi rel. Tapi diduga karena tidak mendengar bunyi kereta api akhirnya ditabrak," jelas Hendrizal.

Baca juga: Aceng Pamit Cari Rumput Malah Tewas Tertabrak Kereta, Keluarga Histeris Sambut Jenazahnya

Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, namun nyawanya tidak tertolong.

Kepala Humas PT KAI Divre II Sumbar Erlangga Budi mengatakan, kecelakaan yang disebut dengan istilah temperan itu terjadi saat Kereta Api Minangkabau Ekspres (KA 24) arah dari Padang menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM).

“Temperan terjadi dengan seorang pejalan kaki di petak jalan KM. 13+200 antara Stasiun Padang dan Stasiun Tabing,” katanya.

Erlangga mengatakan, bahwa masinis telah membunyikan Semboyan 35 (Klakson Kereta Api). Namun karena jarak semakin dekat dan korban tidak dapat menghindar, akhirnya terjadi temperan.

“Kami mengimbau bagi pejalan kaki atau pengendara lainnya agar selalu berhati-hati. Kemudian berhentilah sejenak untuk memastikan tidak ada kereta api yang melintas saat akan lewat di jalur kereta api,” ujar Erlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com