Dengan tinggal di pusat isolasi yang disediakan pemerintah, mereka akan mendapatkan pengawasan kesehatan lebih intensif.
Yudhi berharap, tidak akan ada penolakan dari warga yang menjalani isolasi mandiri saat akan dipindahkan ke tempat isolat terpusat.
Wali Kota Blitar Santoso mengakui, selama ini warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 enggan menjalani isolasi di tempat yang sudah disediakan pemerintah.
Mereka lebih banyak yang memilih menjalani isolasi di rumah masing-masing, meskipun hal ini sering menjadi sebab terjadinya penularan dalam satu keluarga satu rumah atau klaster keluarga.
Baca juga: Ratusan Sopir Terkunci di Yalimo, Kapolda Papua: Kami Upayakan Pembukaan Akses
"Masyarakat itu gampang-gampang susah. Pemerintah sudah sediakan tempat isolasi tapi mereka tidak mau tinggal di tempat isolasi," ujar Santoso.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Blitar Didik Jumiantoanto mengatakan, klaster keluarga akhir-akhir ini semakin dominan dalam penularan Covid-19 di Kota Blitar.
Berdasarkan laporan harian Satgas Covid-19 Provinsi Jawa Timur, kasus aktif di Kota Blitar menduduki posisi paling rendah pada Kamis (29/7/2021), yaitu sebanyak 231.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 63 orang menjalani isolasi mandiri dan 24 orang isolasi di pusat isolasi di Gedung Poltekkes.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.