KOMPAS.com - Viral video pilu seorang bocah menggunakan APD azan di atas pusara makam sang ibu. Bocah tersebut adalah Arga (13), asal Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Hari itu, Sabtu (24/7/2021), sang ibu Deasy Setiawati (4) meninggal karena Covid-19. Ia dimakamkan di Muslimin Kelambu Kuning, Tenggarong.
Dua hari sebelumnya, Kamis (22/7/2021) suami Desy atau ayah Arga, Ali Yusni (45) juga meninggal dunia juga karena Covud-19. Pasangan suami istri tersebut meninggalkan empat anak.
Baca juga: 4 Saudara Kandung di Kaltim Jadi Yatim Piatu, Ayah dan Ibunya Meninggal karena Covid-19
Anak pertamanya Arya (17) dan adiknya, Abai (10) sedang menjalani isolasi mandiri di Wisma Atlet Tenggarong. Arya kelas 3 SMA dan Abai masih duduk di kelas 2 SD.
Sedangkan si bungsu, Aira (4) tinggal di rumah kerabatnya dari sang ibu.
Tanpa kakak dan adiknya, Arga datang ke pemakaman ibunya seorang diri dan hanya ditemani kerabatnya.
Baca juga: Jokowi Beri Santunan Rp 25 Juta untuk Arga, Bocah Yatim Piatu karena Covid-19 di Kutai Kartanegara
Ali memiliki penyakit penyerta diabetes. Ia mengalami gejala dan dirujuk ke RSUD Parikesit sejak awal Juli 2021.
Deasy diduga kelelahan saat merawat suaminya dan ia ikut terpapar. Pada 16 Juli 2021, Deasy dirujuk ke rumah sakit karena kondisinya memburuk.
Baca juga: Satgas Covid-19 Kutai Kartanegara Tetapkan Status PPKM Semidarurat
Selama perawatan, kondisi suami istri tersebut terus memburuk. Sang suami meninggal dunia dan dua hari kemudian istrinya menyusul.
"Kalau suaminya penyakit penyerta diabetes," kata Leonita saat dihubungi Kompas.com, Senin (26/7/2021
Ali Yusni adalah seorang ASN di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Kutai Kartanegara.
Leonita mengaku baru anak sulung Arya dan Arga yang tahu jika orangtuanya telah meninggal dunia. Sementara anak ketiga dan keempat masih belum tahu.
Baca juga: Sejarah Kutai Martadipura, Kerajaan Hindu-Buddha Tertua di Indonesia
"Anak sulung Arya sudah tahu. Tapi anak ketiga Abai dan bungsu Aira ini belum tahu orangtua mereka meninggal. Kami masih cari cara bagimana memberi tahu," ungkap Leonita.
Menurutnya keluarga masih menunggu waktu yang tepat karena Arya dan Abai baru saja pulang dari isolasi di Wisma Atlet.
"Nanti mungkin 2-3 hari kami isolasi mereka di rumah dulu, baru kami rembukan dulu keluarga baru beri tahu anak berdua ini kalau orangtua mereka sudah enggak ada. Tapi kayanya Aira rasanya berat banget karena usia baru 4,5 tahun," terang dia.
Selain itu pihak keluarga akan berembuk untuk masa depan empat anak yatim piatu tersebut.
"Nanti terserah anak-anak mereka enaknya bagaimana. Entah mau tinggal di rumah neneknya, tinggal sama aku, atau tinggal dengan keluarga lain atau di rumah sendiri, kami akan ikuti mereka," tutur dia.
Baca juga: Pemadaman Kebakaran di Kutai Timur Terhalang Jalan Rusak
Di ujung ponsel yang dipegang Arga, Jokowi mengucapkan belasungkawa atas kejadian itu. Dia turut mendoakan agar keempat anak tersebut tumbuh menjadi orang sukses.
“Pak Presiden menyampaikan dukacita dan menanyakan kabar putra putri almarhum, tanya sekolah di mana, cita-cita apa, dan seterusnya,” ungkap Bupati Kutai Kartanegara, Edy Damansyah usai menemani video call presiden dengan keempat anak tersebut, Rabu.
Baca juga: Gaji Relawan Covid-19 di Kutai Kertanegara yang Telat 3 Bulan Segera Dibayarkan
Selain itu, kata Edy, presiden juga memberi santunan berupa uang yang dikirim langsung melalui rekening anak itu. Jokowi meminta bantuan itu digunakan untuk keperluan sehari-hari.
“Beliau (Jokowi) mentransfer bantuan secara khusus. Tadi dicek sudah masuk melalui Bankaltimtara, senilai Rp 25 juta. Ada Rp 10 juta dari hamba Allah. Jadi total Rp 35 juta masuk ke rekening anak almarhum,” tutur dia.
Pada kesempatan yang sama, Arga menyampaikan terima kasih, juga menyampaikan cita-cita ingin menjadi polisi saat ditanya Jokowi.
Baca juga: Polemik Lahan di Balik Pembangunan Makogabwilhan II Mabes TNI di Kutai Kartanegara
“Soal cita-cita jadi polisi ini nanti Pak Kapolres yang ngawal,” ungkap Edy disambut tawa kecil saat didampingi Kapolres Kutai Kartanegara, AKBP Arwin Amri Wientama, dan Dandim 0906/Tgr Letkol (Inf) Charles Alling.
Edy juga mengatakan Pemkab Kukar juga memberikan bantuan biaya sekolah kepada empat anak yatim piatu tersebut hingga ke perguruan tinggi.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Zakarias Demon Daton | Editor : Dony Aprian)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.