Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Warga Termakan Hoaks, Keterisian Tempat Isolasi Pasien Covid-19 di Wonogiri Minim

Kompas.com - 29/07/2021, 22:02 WIB
Muhlis Al Alawi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri, Jawa Tengah, sudah menyiapkan Gedung Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sebagai tempat isolasi terpusat dan isolasi terpadu di pemerintahan desa.

Namun keterisian isolasi terpusat dan isolasi terpadu sangat minim.

Banyak warga yang positif Covid-19 memilih menjalani isolasi di rumah ketimbang harus pindah ke ruang isolasi terpusat atau ruang isolasi terpadu yang disediakan Pemkab Wonogiri.

Baca juga: Wawalkot Yogyakarta Minta Masyarakat Tak Mudah Termakan Hoaks soal Covid-19

Bupati Wonogiri Joko Sutopo menyatakan, keengganan warga isoman dipindahkan ke isolasi terpadu atau isolasi terpusat karena banyak yang termakan hoaks tentang Covid-19.

“Banyaknya hoaks yang beredar di media sosial menimbulkan penafsiran yang beragam di masyarakat. Padahal kondisi itu tidak terjadi,” kata Jekek, sapaan Joko Sutopo, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (29/7/2021)

Ia mencontohkan informasi hoaks yang sering beredar di media sosial di antaranya warga setelah divaksin Covid-19 meninggal hingga warga saat diisolasi tidak mendapatkan perawatan yang layak.

Informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan itu, kata Jekek, menimbulkan ketakutan warga untuk diisolasi di tempat yang disediakan pemerintah.

Baca juga: Sempat Takut karena Termakan Hoaks, Warga Binaan Rutan Salatiga Akhirnya Divaksin

Bahkan ditingkat Jawa Tengah, keterisian isolasi terpadu dan isolasi terpusat hanya 20 persen saja, selebihnya warga memilih menjalani isoman di rumahnya masing-masing.

Untuk itu, Jekek meminta pihak-pihak yang memiliki otoritas harus masif menertibkan media sosial penyebar hoaks yang menimbulkan traumatik warga.

Tak hanya itu, pengawasan juga harus makin diperketat agar hoaks-hoaks tentang Covid-19 tidak lagi berseliweran di media sosial.

Pendekatan berbasis kultur

Khusus untuk Wonogiri, Jekek melakukan pendekatan sosio kultur dengan memetakan warga setelah dinyatakan positif Covid-19.

Pasalnya, pemerintah tidak bisa memaksa warga yang positif Covid-19 untuk mau dirawat di ruang isolasi terpadu atau ruang isolasi terpusat.

“Pemerintah tidak bisa memaksa warga isoman untuk pindah ke isolasi terpadu. Bila dipaksa malah warga malah menyembunyikan statusnya. Saat di-tracing bisa jadi warga itu tidak mengaku,” ungkap Jekek.

Baca juga: Insentif Nakes Covid-19 di Wonogiri Sudah Dibayar Pertengahan Juli

Untuk pemetaannya, Jekek menyebut, Satgas Covid-19 harus memetakan mana warga yang mampu isolasi mandiri atau sebaliknya.

Bila tidak mampu, maka warga yang positif Covid-19 harus dipastikan dirawat di ruang isolasi terpadu.

Ia mengkhawatirkan bila warga isoman tidak memiliki fasilitas yang layak untuk isolasi malah akan menularkan Covid-19 kepada keluarganya.

Kondisi itu tentunya akan menimbulkan terjadinya klaster keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Regional
Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com