Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama 6 Bulan Terakhir, 17 TKW Cianjur Bermasalah di Luar Negeri

Kompas.com - 29/07/2021, 21:20 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat, sepanjang tahun ini, ada 17 kasus tenaga kerja wanita (TKW) bermasalah di sejumlah negara penempatan.

Sejauh ini, baru satu orang yang berhasil dipulangkan ke Indonesia.

"Sisanya masih dalam proses. Mudah-mudahan bisa secepatnya," kata Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Pengembangan Perluasan Kesempatan Kerja Disnakertrans Cianjur, Ricky Ardhi Hikmat kepada Kompas.com, Kamis (29/7/2021).

Baca juga: Beredar Unggahan Foto TKW Telapak Tangannya Melepuh, Diduga Korban Penganiayaan di Arab Saudi

Ricky menyebutkan, permasalahan yang dialami para pekerja migran tersebut mulai dari gaji yang tak dibayarkan, hingga menjadi korban kekerasan fisik dan seksual.

"Mereka bekerja di negara penempatan seperti Arab Saudi, Timur Tengah, dan sebagian negara di Asia Pasifik," ujar Ricky.

"Namun, semuanya merupakan pekerja migran unprosedural," kata dia.

Kendati para pekerja itu berangkat secara ilegal, menurut Ricky, pemerintah daerah akan melindungi dan berupaya memulangkan mereka sebagaimana permintaan pihak keluarga maupun pekerja migran bersangkutan.

"Kendati dalam proses penanganannya butuh waktu ya, karena kan dokumen mereka tidak terdata di Dinas maupun di KBRI negara penempatan. Namun, semoga saja dalam proses penanganannya bisa cepat. Kami terus koordinasi dengan pihak-pihak terkait,” ucap Ricky.

Baca juga: Kisah Pilu TKW Sulikah di Malaysia, Gaji Tak Dibayar Penuh, Hampir Setiap Hari Dipukul Majikan

Ricky mengimbau masyarakat yang hendak bekerja di luar negeri agar senantiasa menempuh jalur resmi atau prosedural melalui dinas terkait.

Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017, menurut Ricky, pihak perusahaan yang akan memberangkatkan harus merekrut calon pekerja migran yang sudah terdaftar di Dinas.

“Sehingga tidak lagi dikenal istilah percaloan atau sponsor dalam proses pemberangkatannya,” ujar Ricky.

Sebelumnya, seorang TKW asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diduga menjadi korban penganiayaan di Arab Saudi.

Kabar tersebut tersiar dari unggahan seorang warganet di grup Facebook bernama TKI Saudi Arabia.

"Yg dari cianjur ada yg knal ngga dengan mbak ini kasiahan dia visa jiahara di jual sana sini ...smpe tnganya rusak dia kerja di algasim  ga boleh pegang hp ...," tulis akun Oktivia dalam akun Facebook.

Unggahan itu juga disertai foto yang diduga TKW, dengan kondisi kedua telapak tangan yang melepuh.

Pihak Disnakertrans Cianjur turun tangan dan langsung mengirimkan surat ke KBRI di Arab Saudi dan Kementerian Luar Negeri terkait dengan rencana pemulangan pekerja migran berinsial AA (38) asal Kampung Pasir Randu, Desa Cisarandi, Kecamatan Warungkondang, Cianjur.

Pihak Disnakertrans memastikan bahwa AA yang berangkat ke Arab Saudi pada 21 Januari 2021 merupakan pekerja migran unprosedural dengan menggunakan visa ziarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com