Warga juga sangat terbantu dengan keberadaan kapal-kapal tersebut karena biayanya yang sangat murah.
“Karena itu kan subsidi semua. Jadi operasi kapal perintis ini kita misinya sosial untuk menyambung antara bukan misi komersial, misalnya ke Banda kalau kapal besar Rp 110.000 kalau kapal perintis hanya Rp 25.000 jadi murah sekali kita tidak ada untung di situ,” ungkapnya.
Ia pun berharap pandemi Covid-19 di Maluku segera berakhir dan pemerintah segera mencabut PPKM sehingga tujuh kapal tersebut bisa kembali beroperasi.
Baca juga: 140 Rumah Sehat di Masing-masing Kelurahan di Surabaya Mulai Beroperasi
“Kita berharap kapal bisa diberangkatkan kembali karena kasihan masyarakat kita di sini,” katanya.
Penghentian operasional tujuh kapal perintis tersebut patut disayangkan karena selama ini menjadi sarana transportasi laut yang sangat diandalkan warga untuk menjangkau pulau-pulau terluar di Maluku yang sulit disinggahi kapal berukuran besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.