3 Daerah di Jabar dengan Angka Kematian Tertinggi akibat Covid-19

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan tiga daerah dengan angka kematian tertinggi akibat Covid-19 di Jawa Barat.

Ketiganya yakni, Kabupaten Garut, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Tasikmalaya.

Berdasarkan data terbaru pada Kamis (29/7/2021), persentase kematian akibat Covid-19 di Jawa Barat naik dari 0,08 persen pada pekan lalu, menjadi 1,5 persen.

“Ada tiga kota, kabupaten, yang tingkat kematiannya tertinggi, yakni Kabupaten Garut 4,08 persen, Kabupaten Karawang 4,02 persen dan Tasikmalaya 3,51 persen,” kata Ridwan Kamil dalam konferensi pers virtual, Kamis.

Baca juga: Jabar Siapkan Strategi Lacak Covid-19 Berbasis RT, Begini Caranya

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, untuk menekan angka kematian, Pemprov Jabar telah membagikan obat dan suplemen gratis bagi pasien yang sedang isolasi mandiri.

Selain itu, memberikan layanan konsultasi kesehatan lewat situs Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar).

Kemudian, menyiapkan stok oksigen yang akan disebar ke rumah sakit rujukan Covid-19.

“Ada sekitar 2.000 tabung oksigen dari Pemprov sedang bersirkulasi. Kemudian telemedicine ada sekitar 2.000 pertanyaan dari warga isoman,” ucap Emil.

Baca juga: Pengusaha Restoran dan Hotel di Bandung Batal Kibarkan Bendera Putih

Untuk penguatan pelacakan, Pemprov Jabar juga sudah memulai memberdayakan sekitar 300.000 relawan berbasis RT untuk melakukan penelusuran.

Para relawan akan mendata melalui sistem pelacakan digital.

Data ini kemudian disampaikan oleh koordinator untuk dilaporkan kembali ke pusat berbasis puskesmas.

Selain itu, peningkatan pengetesan terus dilakukan di 126 laboratorium kesehatan dengan kapasitas 25.000 sampel per hari.

Emil menargetkan pengetesan bisa ditingkatkan hingga empat kali lipat.

“Kami laporkan keterisan pusat isolasi lebih kurang ada 14.000 bed. sekarang sudah turun ke 60 persen, sehingga BOR (tingkat keterisian) pusat isolasi kami rata-rata di 33,5 persen. Jadi secara umum ada penurunan jumlah pasien di pusat isolasi maupun rumah sakit. BOR rumah sakit sekitar 60,17 persen,” kata Emil.