Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Munadi Berjuang Melawan Covid-19, Berhasil Sembuh, tetapi 6 Kerabatnya Meninggal...

Kompas.com - 29/07/2021, 18:44 WIB
Taufiqurrahman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Munadi (36), warga Kelurahan Lawangan Daya, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, akan mengingat perjuangannya melawan Covid-19.

Munadi sembuh setelah beberapa pekan dirawat karena terpapar Covid-19. Namun, enam anggota keluarganya meninggal dalam waktu berdekatan.

Munadi menceritakan, semua itu bermula ketika ibunya meninggal pada 3 Juli 2021.

"Tanggal 1 ibu sakit. Tiga hari kemudian meninggal. Kata bidan desa yang memeriksa kesehatannya terserang tipus," kata Munadi saat dihubungi melalui telpon seluler, Kamis (29/7/2021).

Banyak keluarga dan warga yang terlibat saat proses memandikan hingga pemakaman jenazah ibu Munadi.

Munadi yang saat itu demam dan sesak napas tetap ikut dalam proses pemakaman sang ibunda.  

Baca juga: Warga Isoman Tolak Dipindah di Isolasi Terpadu, Wali Kota Madiun Pinjami Oksimeter

"Saat pulang dari pemakaman, demam dan sesak saya semakin parah. Bahkan saya tidak bisa berjalan dan harus dibawa pulang menggunakan kendaraan," imbuh Munadi.

Munadi lalu memeriksa diri ke dokter. Ia pun divonis menderita tipus.

Namun, karena khawatir kondisinya mengarah kepada Covid-19, mantan ketua suporter Madura United ini melakukan tes cepat antigen.

Hasilnya reaktif. Belakangan, Munadi menduga ibunya meninggal karena Covid-19. Sebab, ibunya mengalami gejala Covid-19, seperti demam tinggi dan batuk.

"Andai ibu saya juga di-swab, kemungkinan besar juga positif," kata Munadi.

Isolasi mandiri, keluarga meninggal dalam waktu berdekatan

Setelah dinyatakan reaktif berdasarkan tes cepat antigen, Munadi memilih melakukan isolasi mandiri di rumahnya.

Ia meninggalkan rumah ibunya di Desa Bajur, Kecamatan Waru, Pamekasan. Selama isolasi mandiri, Munadi dirawat sang istri. Munadi pun membutuhkan bantuan oksigen medis.

 

Demi menghindari penularan di keluarga, Munadi meminta istri dan anaknya menjalani tes Covid-19. Hasilnya, sang anak dinyatakan positif Covid-19, tanpa gejala. Sementara istrinya negatif karena telah divaksin.

"Saya, anak saya dan istri saya pisah kamar dengan protokol kesehatan. Kalau istri antar makanan, ditaruh di depan pintu," ungkapnya.

Saat menjalani isolasi mandiri, Munadi berturut-turut mendapat kabar duka dari kerabatnya.

Pada 7 Juli, nenek Munadi meninggal. Selang empat hari, adik sepupu dan adik kandung Munadi meninggal.

Pada 14 Juli, adik sepupu alamarhumah ibu Munadi juga berpulang. Terakhir, ipar Munadi meninggal pada 16 Juli.

Baca juga: 140 Rumah Sehat di Masing-masing Kelurahan di Surabaya Mulai Beroperasi

"Keluarga saya semuanya enam orang. Sedangkan tetangga ibu yang meninggal ada tujuh orang. Mereka semua ikut merawat ibu mulai dari sakit hingga ibu meninggal dunia," ungkap Munadi lagi.

Munadi merasakan suasana mencekam di keluarga dan desanya. Banyak kabar duka yang diterimanya dalam waktu berdekatan.

Meski begitu, Munadi berusaha tenang. Ia rajin mengonsumsi ramuan empon-empon. Tetangganya juga mengonsumsi minuman tersebut.

Menurutnya, banyak yang memilih isolasi mandiri karena seluruh rumah sakit sudah penuh.

"17 tabung oksigen saya habiskan dari ukuran kecil higga besar. Saya rajin minum empon-empon dan pasrah kepada Allah dengan rajin beribadah," katanya.

 

Perjuangan Munadi melawan Covid-19 berakhir pada 19 Juli. Ia dinyatakan negatif Covid-19.

Sampai saat ini, Munadi dan keluarganya dalam proses pemulihan. Ia setiap hari berjemur danrajin mengonsumsi ramuan empon-empon.

"Sesak pernapasan masih ada. Tapi saya masih rajin minum ramuan dan tetap menjalani protokol kesehatan. Anak saya juga sudah negatif," katanya.

Baca juga: 120 Bidan di Pamekasan Terpapar Covid-19, 2 Meninggal Dunia

Munadi berpesan kepada seluruh masyarakat agar benar-benar mematuhi protokol kesehatan dan rajin minum ramuan empon-empon.

Selain itu, jangan ada lagi masyarakat yang tidak percaya Covid-19 dan menyebarkan hoaks soal vaksinasi. Terbukti di keluarganya, hanya istrinya yang tidak tertular covid-19 karena sudah divaksin. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Debt Collector dan Korban Pengadangan di Pekanbaru Berdamai

Debt Collector dan Korban Pengadangan di Pekanbaru Berdamai

Regional
Mantan Pj Bupati Sorong Divonis 1 Tahun 10 Bulan dalam Kasus Korupsi

Mantan Pj Bupati Sorong Divonis 1 Tahun 10 Bulan dalam Kasus Korupsi

Regional
Alasan Golkar Lirik Irjen Ahmad Luthfi Maju di Pilgub Jateng 2024

Alasan Golkar Lirik Irjen Ahmad Luthfi Maju di Pilgub Jateng 2024

Regional
Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Regional
Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Regional
Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Regional
Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Pj Gubernur Fatoni Ajukan 6 Ranperda Provinsi Sumsel

Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Pj Gubernur Fatoni Ajukan 6 Ranperda Provinsi Sumsel

Regional
Anak Mantan Bupati Sragen Daftar Pilkada 2024: Maju Lewat Demokrat, Lulusan Luar Negeri

Anak Mantan Bupati Sragen Daftar Pilkada 2024: Maju Lewat Demokrat, Lulusan Luar Negeri

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Aparat Desa di Nagekeo NTT Tenggelam Saat Memanah Ikan di Laut, hingga Kini Belum Ditemukan

Aparat Desa di Nagekeo NTT Tenggelam Saat Memanah Ikan di Laut, hingga Kini Belum Ditemukan

Regional
Gamelan Berusia Ratusan Tahun di NTB Dicuri, Pelaku Masih Diburu

Gamelan Berusia Ratusan Tahun di NTB Dicuri, Pelaku Masih Diburu

Regional
Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Regional
Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Regional
Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Regional
Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com