Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Harian Covid-19 Turun, Kabupaten Semarang Masuk PPKM Level 4

Kompas.com - 29/07/2021, 18:06 WIB
Dian Ade Permana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Kasus harian Covid-19 di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, dalam beberapa hari terakhir terus menurun.

Meski demikian, Kabupaten Semarang masuk PPKM Level 4.

Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan, salah satu penyebab masuk PPKM Level 4 karena aglomerasi wilayah.

"Kabupaten Semarang ada di Salatiga dan Kota Semarang, jadi masuk ke Level 4 untuk meningkatkan kewaspadaan," ujarnya di Balai Desa Polobogo Kecamatan Getasan, Kamis (29/7/2021).

Baca juga: Satpol Solo Kesulitan Awasi Aturan Makan di Tempat Selama PPKM Level 4

Menurut Ngesti, indikator yang digunakan untuk menentukan level tersebut sangat beragam.

"Termasuk di antaranya keterisian tempat tidur, mobilitas masyarakat, dan kasus Covid-19. Tapi apapun itu, kita tetap harus disiplin menjalankan protokol kesehatan," paparnya.

Lonjakan kasus paling banyak, lanjutnya, terjadi pada 5 Juli 2021. Saat itu ada 4.399 kasus aktif, namun saat ini hanya kisaran 1.800 kasus.

"Sudah turun 57 persen, tapi yang belum stabil itu adalah kasus harian sehingga kita terus berupaya agar Covid-19 semakin terkendali," kata Ngesti.

Upaya pengendalian tersebut juga dilakukan dengan menambah kapasitas tempat tidur di rumah sakit.

Baca juga: 31 Ruas Jalan di Kota Semarang Masih Ditutup Selama PPKM Level 4

Di RSUD Gondo Suwarno Ungaran ditambah 20 tempat tidur, dan di RSUD Gunawan Mangunkusumo Ambarawa ada penambahan 29 tempat tidur.

"Ini sebagai antisipasi, karena kemarin di RDUD Ungaran itu ada antrean hingga 17 pasien, hari ini ada tiga pasien. Sementara di RSUD Ambarawa sempat mengantre 26 pasien, dan tinggal enam orang sekarang," ungkapnya.

Ngesti menegaskan, pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri tetap mendapat perhatian.

"Ada alokasi dari dana desa dan kelurahan, bantuan vitamin dan obat juga kita jamin ketersediaannya," tegasnya.

Selain itu, ada juga bantuan beras bagi warga terdampak Covid-19.

Di Desa Polobogo, penerima beras terdiri atas Bantuan Sosial Tunai (BST) 167 KPM dengan tambahan 2 KPM, dan Program Keluarga Harapan 215 KPM.

Seorang penerima bantuan, Poniarti menyampaikan, beras yang diterimanya sangat berarti.

"Saya tidak bekerja karena kaki sakit sejak empat bulan lalu. Selain itu sudah lama tidak menerima bantuan dari pemerintah," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com