Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Rp 2 Triliun Akidi Tio, Tabungan Semasa Hidupnya, Wasiat ke Anak Disumbangkan Bantu Masyarakat Sumsel

Kompas.com - 29/07/2021, 16:20 WIB
I Kadek Wira Aditya

Editor

PALEMBANG, KOMPAS.com - Uang senilai Rp 2 Triliun yang disumbangkan oleh Keluarga Akidi Tio untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan ternyata tabungan almarhum Akidi semasa hidupnya.

Meskipun berasal dari Aceh, pengusaha sukses yang bergerak di bidang kontraktor dan perkebunan sawit itu telah lama menetap di Kota Palembang, sehingga memiliki keterikatan emosional yang kuat.

Baca juga: Profil Akidi Tio, Pengusaha Sukses Asal Aceh Timur yang Sumbang Rp 2 Triliun untuk Warga Sumsel

Akidi sempat berpesan kepada anak dan menantunya sebelum meninggal pada 2009 lalu.

Wasiatnya untuk menyalurkan dana yang ia telah kumpulkan itu ketika dalam keadaan sulit, sehingga bisa membantu warga yang membutuhkan.

"Jadi uang itu sebetulnya bukan kami yang kumpulkan. Uang itu Bapak kumpulkan sendiri dan minta kami salurkan saat kondisi sulit, agar membantu warga, sehingga wasiat tersebut kami jalankan," ungkap Rudi Sutadi, menantu Akidi Tio saat berada di kediamannya Kecamatan Ilir Timur 1, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (28/7/2021).

Baca juga: Kapolda Kaget Keluarga Almarhum Akidi Tio Sumbang Rp 2 Triliun untuk Warga Sumsel Terdampak Pandemi

Rudi menambahkan, penyaluran dana Rp 2 triliun itu adalah permintaan dari almarhum Akidi.

"Wasiat itu memang lama belum kami berikan, karena menunggu momen yang dikehendaki oleh Bapak. Bapak berpesan agar uang ini dikeluarkan ketika kondisi benar-benar sulit untuk membantu warga. Kebetulan sekarang dalam masa pandemi, sehingga kami keluarkan," ungkap Rudi.

 

Kerap tabung hasil usaha untuk berbagi

Rudi Sutadi menantu Akidi Tio yang tinggal di Kecamatan Ilir Timur, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (28/7/2021).KOMPAS.com/AJI YK PUTRA Rudi Sutadi menantu Akidi Tio yang tinggal di Kecamatan Ilir Timur, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (28/7/2021).

Menurut Rudi, mertuanya itu selalu menyisihkan sebagaian hasil usahanya sejak semasa almahum masih hidup.

Baik untuk berbagi di panti asuhan dan panti jompo, serta warga yang membutuhkan.

Ajaran itu pun diturunkan kepada seluruh anak, cucu hingga cicitnya agar mengikuti jejak Akidi untuk tetap membantu siapapun yang membutuhkan.

"Sebagai anak-anaknya wasiat itu kami salurkan, biarlah ini jadi kebaikan Bapak," ungkap Rudi.

Kemudian Sabtu (24/7/2021), ahli waris Akidi menghubungi Prof dr Hardi Darmawan yang sudah 48 tahun menjadi dokter keluarga mereka.

Keluarga Akidi menyampaikan wasiat almarhum untuk menyumbangkan uang Rp 2 triliun yang disimpan itu agar digunakan sebagai penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan.

 

Sosok pengusaha sejak di Aceh Timur

Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri, bersama Gubernur Sumsel Herman Deru menerima bantuan sebesar Rp 2 triliun dari keluarga pengusaha asal Langsa, Aceh Timur, Almarhum Akidi Tio untuk dana penanganan Covid-19, Senin (26/7/2021).DOK. HUMAS POLDA SUMSEL Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri, bersama Gubernur Sumsel Herman Deru menerima bantuan sebesar Rp 2 triliun dari keluarga pengusaha asal Langsa, Aceh Timur, Almarhum Akidi Tio untuk dana penanganan Covid-19, Senin (26/7/2021).

Akidi Tio diketahui adalah sosok pengusaha yang bergerak di bidang kontraktor dan perkebunan.

Ia lahir dan merintis usahanya di Langsa, Aceh Timur. Kemudian, Akidi Tio pun pindah dan menetap di Palembang sampai akhir hayat serta memiliki tujuh orang anak.

Lima orang anak Akidi kini sudah menjadi pengusaha sukses dan menetap di Jakarta.

Kemudian, anak pertamanya bernama Johan alias Ahong di Langsa sudah meninggal sejak beberapa waktu silam setelah Akidi tutup usia pada 2009 lalu.

Sementara, Heriyanti, anak bungsu Akidi, kini menetap di Palembang dan juga sukses sebagai pengusaha di berbagai bidang.

"Semua anaknya pengusaha, mendiang bapak Akidi juga berpesan kepada anaknya jika sukses dalam bidang usaha apapun agar membantu orang miskin. Almarhum itu pengusaha di bidang perbesian dan kontainer," ungkap Prof dr Hardi Darmawan yang telah 48 tahun menjadi dokter keluarga Akidi.

Mulanya dalam penyerahan bantuan itu lima orang anak Akidi yang berada di Jakarta sempat ingin datang ke Palembang, bersama seorang notaris serta wakilan dari Bank Indonesia.

Namun, lantaran situasi Covid-19, niat itu batal dan hanya dihadiri oleh Heriyanti yang merupakan anak bungsu Akidi yang kini tinggal di Palembang.

Hardi mengatakan, ia semula mendapatkan telepon dari salah satu anak Akidi.

Baca juga: Terungkap, Uang Rp 2 Triliun Ternyata Tabungan Akidi Tio Semasa Hidup

Keluarga Akidi pun meminta agar dana itu dimanahkan melalui Kapolda Sumatera Selatan Irjen Eko Indra Heri.

Jenderal bintang dua ini kebetulan mengenal keluarga almarhum Akidi saat sedang bertugas di Aceh.

"Dua hari sebelum penyerahan kemarin, anaknya ini menelpon saya. Awalnya saya kira minta bantuan saya sebagai dokter, rupanya meminta saya untuk menyerahkan bantuan itu Rp 2 Triliun, saya terkejut karena jumlahnya tidak sedikit," ungkap Hardi, kepada wartawan saat wawancara langsung secara virtual, Selasa (27/7/2021).

(Penulis Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor Aprillia Ika, Abba Gabrilin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com