Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Dewa Selamatkan 120 Warga Saat Badai Seroja, Terima Penghargaan dari BMKG

Kompas.com - 29/07/2021, 12:03 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

Atas arahan dan informasi Dewa, warga di Kelurahan Oesapa segera berlindung. Nyawa 120 warga pun selamat dalam musibah badai tersebut.

Namun, dalam peristiwa itu, empat orang dinyatakan meninggal sebab masih berada di tengah laut dan tidak mendapatkan pesan dari Dewa.

Atas penghargaan itu, Dewa mengucapkan terima kasih kepada BMKG.

"Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak BMKG yang telah memilih saya sebagai tokoh inspirasi. Saya tak menyangka mendapatkan penghargaan ini," ujar Dewa, saat diwawancarai Kompas.com di Kantor BMKG Klas I Kupang, Kamis pagi.

Dewa juga berterima kasih, karena pihak BMKG Kupang, telah turun langsung dan bertemu dengan masyarakat di wilayahnya, terutama menyelenggarakan sekolah lapang cuaca nelayan.

Dia berharap, semua informasi dari BMKG bisa digunakan untuk semua kegiatan para nelayan yang ada di NTT, karena sangat bermanfaat.

Baca juga: Pasca-badai Seroja, Terumbu Karang di Taman Nasional Perairan Laut Sawu Rusak

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menilai anugerah BMKG 2021 kategori tokoh inspiratif pantas diberikan kepada Muhammad Mansur Dongkeng (Pak Dewa).

Menurut Karnawati, penghargaan ini diberikan kepadanya berkat aksi nyata Dewa dalam menyelamatkan jiwa sekitar 120 keluarga warga Keluaran Oesapa, Kota Kupang.

“Berbekal informasi dari BMKG, beliau memimpin evakuasi warga desa dari ancaman Siklon Tropis Seroja. Keteladanan pak Dewa dalam hal sadar bencana terbukti bermanfaat. Kemampuan membaca data didapat pak Dewa dari sekolah lapang cuaca nelayan BMKG. Kisah dari Pak Dewa dan anugerah BMKG ini diharapkan menjadi inspirasi, motivasi bagi kita agar sadar bencana untuk menuju Indonesia tangguh dan tumbuh,” kata Karnawati.

Dia menjelaskan, BMKG memiliki program agen perubahan iklim melalui berbagai bentuk informatif yang dikemas dalam pelatihan sekolah-sekolah dari komunitas.

Sekolah lapang BMKG ini terdiri dari sekolah lapang cuaca nelayan, sekolah lapang geofisika, dan sekolah lapang iklim.

Karnawati menyebutkan,  tujuan diadakannya sekolah lapang BMKG ialah mewujudkan ketahanan masyarakat petani, nelayan, serta komunitas penggiat dan pemangku kepentingan, terhadap bahaya yang diakibatkan oleh kondisi cuaca, iklim, gempa bumi dan tsunami, khususnya dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini.

Dia menuturkan, melonjaknya kejadian-kejadian cuaca dan iklim ekstrem serta kejadian gempa bumi beberapa tahun terakhir, dapat mengancam keberlangsungan kegiatan pertanian, pelayaran, dan bahkan keselamatan bagi masyarakat, sehingga tidak bisa diabaikan.

Baca juga: Danau yang Muncul Usai Badai Seroja Kini Mengering, Warga Jadikan Lahan untuk Tanam Sayur

Halaman:


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com