LEWOLEBA, KOMPAS.com - Kebakaran pada Kawasan Hutan Lindung (KHL) di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata yang dipicu oleh erupsi serta lava pijar gunung Ile Lewotolok, hingga kini masih berlanjut.
Akibatnya, banyak titik api yang akhirnya merambat serta membakar hamparan vegetasi kawasan hutan lindung.
Baca juga: Kebakaran Hutan akibat Erupsi Gunung Ile Lewotolok Lembata Terus Meluas
Linus Lawe, Kepala UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kabupaten Lembata, menjelaskan, pihaknya sudah menerjunkan sedikitnya dua tim di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur.
Tim tersebut, lanjut dia, akan berkolaborasi dengan masyarakat dan pemerintah desa di dua kecamatan itu guna memantau pergerakan kobaran api.
"Sumber api berasal dari semburan lava pijar erupsi Gunung Ile Lewotolok tadi malam," jelas Linus kepada awak media, Rabu sore.
Kendala yang dihadapi
Dia mengaku, pihaknya belum bisa memadamkan api lantaran terganjal beberapa aturan dan petunjuk.
Ia masih menunggu hasil koordinasi dengan Polres Lembata, dinas teknis serta PPGA Ile Lewotolok.
"PPGA himbau jangan ada aktivitas dalam radius tiga kilometer karena gunung sedang aktif sementara itu topografi gunung yang curam sehingga menyulitkan kami untuk masuk memadamkan api," ujarnya.
Baca juga: Gunung Ile Lewotolok di Lembata Meletus, Tinggi Kolom Abu Capai 1.000 Meter
Ia menambahkan, pihaknya hanya bisa memadamkan jika apinya sudah bergerak keluar radius tiga kilometer dari puncak gunung.
"Semua desa harus siap pantau, ada informasi segera laporkan apalagi sekarang ini angin kuat sekali, belum lagi suhu udaranya panas, kita semua waspadai itu. Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) bisa terjadi di musim sekarang ini. Kita juga waspadai terkait ini," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.