Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Unggahan Foto TKW Telapak Tangannya Melepuh, Diduga Korban Penganiayaan di Arab Saudi

Kompas.com - 29/07/2021, 08:04 WIB
Firman Taufiqurrahman,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diduga menjadi korban penganiayaan di Arab Saudi.

Kabar tersebut tersiar dari unggahan seorang warganet di grup Facebook bernama TKI Saudi Arabia.

"Yg dari cianjur ada yg knal ngga dengan mbak ini kasiahan dia visa jiahara di jual sana sini ...smpe tnganya rusak dia kerja di algasim  ga boleh pegang hp ...," tulis akun Oktivia dalam unggahannya yang dikutip Kompas.com, Rabu (28/7/2021).

Baca juga: Kebutuhan Melonjak Drastis, Stok Oksigen Tabung di Cianjur Semakin Menipis

Dalam unggahannya, akun tersebut juga menyertakan foto yang diduga TKW bersangkutan dengan kondisi kedua telapak tangannya yang melepuh.

Untuk mengecek kebenaran dari informasi tersebut, Kompas.com pun mengonfirmasi pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Cianjur.

Baca juga: Jeritan Perajin Kopiah Cianjur, Sudah 2 Musim Haji Dibatalkan, Omzet Pun Terjun Bebas

Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Pengembangan Perluasan Kesempatan Kerja Disnakertrans Cianjur, Ricky Ardhi Hikmat mengatakan, telah menindaklanjuti unggahan di media sosial tersebut.

Disebutkan Ricky, TKW tersebut berinsial AA (38), warga Kampung Pasir Randu, Desa Cisarandi, Kecamatan Warungkondang, Cianjur.

“Kita sudah mendatangi rumahnya untuk menanyakan kronologi serta harapan keluarga, sekaligus mengkroscek informasi seperti yang tertuang dalam postingan di media sosial itu,” kata Ricky kepada Kompas.com, Rabu (28/7/2021).

Ricky mengatakan, telah mengirimkan surat ke KBRI di Arab Saudi dan Kementerian Luar Negeri terkait dengan rencana pemulangan pekerja migran tersebut.

“Keluarganya berharap AA bisa segera dipulangkan karena khawatir dengan kondisinya di sana,” ujar dia.

Sementara terkait kondisi kedua telapak tangannya seperti melepuh, menurut Ricky, masih perlu dikroscek lebih lanjut.

“Belum terkonfirmasi kalau soal itu, apakah akibat penyiksaan atau sebab lain,” ucap Ricky. 

“Namun, berdasarkan pengakuan ke suaminya, pernah beberapa kali dicepret (dipukul) oleh majikannya,” ucapnya menambahkan.

 

Diduga berangkat secara unprosedural

Ricky mengemukakan, AA diketahui berangkat ke Arab Saudi pada 21 Januari 2021 menggunakan visa ziarah, sehingga diduga unprosedural.

Kendati begitu, sebagai warga Cianjur, pemerintah daerah akan memberikan perlindungan dan berupaya memulangkannya sebagaimana permintaan pihak keluarga.

“Namun, karena unprosedural dan datanya tidak tercatat di KBRI, sehingga butuh waktu dalam penanganannya. Namun, semoga saja yang ini bisa cepat, kami terus koordinasi dengan pihak-pihak terkait,” kata Ricky.

Pihaknya pun mengimbau, warga Cianjur yang hendak bekerja di luar negeri untuk senantiasa menempuh jalur prosedural melalui dinas terkait.

Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 18 tahun 2017, ditegaskan Ricky, pihak perusahaan yang akan memberangkatkan harus merekrut calon PMI (pekerja migran Indonesia) yang sudah terdaftar di dinas tenaga kerja dan transmigrasi.

“Sehingga tidak lagi dikenal istilah percaloan atau sponsor dalam proses pemberangkatan PMI,” ujar Ricky.

 

Sudah enam bulan

Suami AA, Pepen Supendi (30), mengatakan keberangkatan istrinya tersebut telah berlangsung enam bulan.

Pepen menceritakan, istrinya dalam berkomunikasi dibatasi oleh majikannya. Selama ini hanya enam kali dengan durasi waktu 10 menit untuk berkomunikasi.

"Istri saya sudah berangkat selama 6 bulan lamanya melalui salah satu sponsor," kata Pepen.
Pepen mengatakan, saat ini ia dan keluarganya masih kesulitan dan terbatas untuk berkomunikasi dengan sang istri karena aturan yang ditetapkan oleh sang majikan, ungkapnya dikutip dari Tribun Jabar.

"Istri saya juga pernah cerita pernah dianiaya ketika baru dua bulan bekerja. Namun sekarang istri saya hanya dikekang dan ada intimidasi agar tak banyak bercerita apa-apa," ungkapnya.

Pepen berharap, istrinya dapat kembali pulang untuk kembali ke keluarga dan tidak bekerja kembali di tempat tersebut.

"Saya ingin istri kembali pulang dan saya meminta bantuan kepada berbagai pihak agar keinginan keluarga saya terpenuhi," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang di Mataram Tewas Diduga Ditusuk Mantan Suami di Kamar Kosnya

Pedagang di Mataram Tewas Diduga Ditusuk Mantan Suami di Kamar Kosnya

Regional
Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Regional
Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Regional
Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Regional
Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Regional
Gerombolan Bersenjata Tajam Kembali Berulah di Jalan Lingkar Salatiga

Gerombolan Bersenjata Tajam Kembali Berulah di Jalan Lingkar Salatiga

Regional
Elpiji 3 Kg di Semarang Mahal dan Langka, Pertamina Beri Penjelasan

Elpiji 3 Kg di Semarang Mahal dan Langka, Pertamina Beri Penjelasan

Regional
Suami Istri Jual Sabu-sabu di Riau

Suami Istri Jual Sabu-sabu di Riau

Regional
Katering Kirimkan 800 Porsi Buka Puasa Setiap Hari ke Masjid Sheikh Zayed Solo, Ternyata Diduga Korban Penipuan

Katering Kirimkan 800 Porsi Buka Puasa Setiap Hari ke Masjid Sheikh Zayed Solo, Ternyata Diduga Korban Penipuan

Regional
Hadiri Halalbihalal Pemprov Sumsel, Agus Fatoni: Silaturahmi Pererat Kesatuan dan Persatuan

Hadiri Halalbihalal Pemprov Sumsel, Agus Fatoni: Silaturahmi Pererat Kesatuan dan Persatuan

Regional
Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Regional
Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Regional
Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Regional
Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com