Kapasitas 200 orang
Asrama tersebut terdiri dari 50 ruangan dan setiap ruangan dapat diisi oleh 4 orang.
Menurut Santoso, fasilitas isolasi mandiri terpusat itu akan secepatnya digunakan setelah pekerjaan finalisasi fasilitas selesai.
"Selama ini kita sediakan tempat isolasi untuk yang bergejala ringan dan sedang di gedung Poltekkes. Kalau ini sudah siap, nanti kita pindahkan semua ke sini, termasuk mereka yang isolasi mandiri di rumah," ujarnya.
Tidak semua warga bersedia isolasi
Santoso mengatakan, sebenarnya selama ini Pemerintah Kota Blitar sudah menyiapkan rumah isolasi di Gedung Politeknik Kesehatan (Poltekkes) dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 126.
Menurutnya, Gedung Poltekkes itu okupansinya selama ini juga belum pernah melebihi kapasitas.
Namun, ujarnya, keberadaan pusat isolasi mandiri juga bisa menjadi langkah antisipasi jika terjadi ledakan kasus positif.
Sesuai arahan Presiden Jokowi, ujar Santoso, warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan bergejala ringan akan diminta untuk melakukan isolasi di fasilitas yang disediakan pemerintah agar kondisi kesehatan dan pelaksanaan protokol kesehatannya dapat dikontrol.
Baca juga: Viral, Video Jenazah Diletakkan di Pinggir Jalan, Ini Penjelasan Polisi
Adanya tempat isolasi mandiri terpusat yang akan segera difungsikan Pemerintah Kota Blitar, ujar Santoso, diharapkan juga akan membantu tugas Panglima Kodam V Brawijaya yang diberi tugas oleh Presiden untuk memastikan tidak ada warga isolasi mandiri di Jawa Timur yang tidak tertangani.
Tapi, kata Santoso, perlu upaya keras membujuk warga untuk bersedia tinggal di tempat isolasi yang sudah disediakan pemerintah.
"Cuma persoalannya begini, masyarakat itu ya gampang-gampang angel (susah). Niat dibantu, digowo neng kono'(dibawa ke tempat isolasi) biar pengobatan jalan, pengawasan mudah, angel. Repot," ujarnya.