Bagi Maidi, keberadaan tempat isoter yang berada di dekat puskesmas memudahkan tim nakes melakukan pemantauan warga isoman.
Dengan demikian, petugas puskesmas tidak lagi pontang-panting ke rumah warga yang menjalani isolasi mandiri.
Adapun gedung sekolah yang disulap menjadi lokasi isoter memiliki fasilitas berupa tempat tidur, kipas angin, kamar mandi, dan oksigen medis.
Tak hanya itu, warga yang diisolasi akan mendapatkan makanan bergizi, vitamin, dan obat-obatan.
Satu gedung sekolah yang menjadi lokasi isoter akan diampu minimal enam perawat. Sementara keamanannya melibatkan pemerintah, TNI, dan Polri.
Ia menambahkan, lokasi isoter gedung sekolah baru akan digunakan bila gedung rusunawa yang terlebih dahulu dijadikan isoter sudah penuh.
“Isoter ini untuk jaga-jaga agar warga isoman dengan status tanpa gejala jangan lagi di rumah, tetapi perawatannya jadi satu di tempat isolasi terpadu yang ditunjuk pemerintah,” kata Maidi.
Baca juga: Covid-19 Mulai Menyerang Anak-anak di Madiun, Wali Kota Siapkan Ruang Isolasi Khusus
Turunkan BOR
Mantan Sekda Kota Madiun itu menyatakan, keberadaan tempat isoter akan menurunkan BOR di Kota Madiun.
Pasalnya, orang tanpa gejala tidak perlu lagi dibawa ke rumah sakit lapangan atau rumah sakit rujukan bila sudah tersedia fasilitas isoter.
Maidi meminta agar warga tidak lagi menganggap Covid-19 sebagai aib.
Bila warga merasakan gejala yang mengarah covid-19, Maidi meminta mereka segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.
Jika warga dinyatakan positif covid tetapi tanpa gejala, mereka diminta segera mendatangi gedung isolasi terpadu agar segera mendapatkan perawatan dan pengobatan.
Menurut Maidi, banyak orang isoman yang meninggal karena telat dibawa ke fasilitas kesehatan.
Selain itu, warga isoman tidak memiliki alat pendeteksi saturasi oksigen di rumah.
“Kalau banyaknya orang meninggal itu karena mereka telat. Makanya, ini saya belikan 200 oxymeter. Bagi warga yang sementara isoman di rumah dipinjami oxymeter. Kalau saturasinya rendah, segera menghubungi RSL untuk segera dirawat di sana,” demikian Maidi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.