Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ingin Warga Isoman Meninggal, Wali Kota Madiun Sulap 12 Gedung Sekolah Jadi Lokasi Isoter

Kompas.com - 28/07/2021, 16:15 WIB
Muhlis Al Alawi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

Bagi Maidi, keberadaan tempat isoter yang berada di dekat puskesmas memudahkan tim nakes melakukan pemantauan warga isoman.

Dengan demikian, petugas puskesmas tidak lagi pontang-panting ke rumah warga yang menjalani isolasi mandiri.

Adapun gedung sekolah yang disulap menjadi lokasi isoter memiliki fasilitas berupa tempat tidur, kipas angin, kamar mandi, dan oksigen medis.

Tak hanya itu, warga yang diisolasi akan mendapatkan makanan bergizi, vitamin, dan obat-obatan.

Satu gedung sekolah yang menjadi lokasi isoter akan diampu minimal enam perawat. Sementara keamanannya melibatkan pemerintah, TNI, dan Polri.

Ia menambahkan, lokasi isoter gedung sekolah baru akan digunakan bila gedung rusunawa yang terlebih dahulu dijadikan isoter sudah penuh.

“Isoter ini untuk jaga-jaga agar warga isoman dengan status tanpa gejala jangan lagi di rumah, tetapi perawatannya jadi satu di tempat isolasi terpadu yang ditunjuk pemerintah,” kata Maidi.

Baca juga: Covid-19 Mulai Menyerang Anak-anak di Madiun, Wali Kota Siapkan Ruang Isolasi Khusus

Turunkan BOR

Mantan Sekda Kota Madiun itu menyatakan, keberadaan tempat isoter akan menurunkan BOR di Kota Madiun.

Pasalnya, orang tanpa gejala tidak perlu lagi dibawa ke rumah sakit lapangan atau rumah sakit rujukan bila sudah tersedia fasilitas isoter.

Maidi meminta agar warga tidak lagi menganggap Covid-19 sebagai aib.

Bila warga merasakan gejala yang mengarah covid-19, Maidi meminta mereka segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

Jika warga dinyatakan positif covid tetapi tanpa gejala, mereka diminta segera mendatangi gedung isolasi terpadu agar segera mendapatkan perawatan dan pengobatan.

Menurut Maidi, banyak orang isoman yang meninggal karena telat dibawa ke fasilitas kesehatan.

Selain itu, warga isoman tidak memiliki alat pendeteksi saturasi oksigen di rumah.

“Kalau banyaknya orang meninggal itu karena mereka telat. Makanya, ini saya belikan 200 oxymeter. Bagi warga yang sementara isoman di rumah dipinjami oxymeter. Kalau saturasinya rendah, segera menghubungi RSL untuk segera dirawat di sana,” demikian Maidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Regional
Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com