Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insentif Nakes RSUD di Nganjuk Belum Dibayar sejak September 2020

Kompas.com - 28/07/2021, 15:49 WIB
Usman Hadi ,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – Insentif Tenaga Kesehatan (Nakes) yang menangani pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kertosono dan Nganjuk belum dibayarkan sejak September 2020.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Nganjuk, Heni Rochtanti, membenarkan hal tersebut.

“Kalau (insentif nakes) di rumah sakit itu infonya September sampai Desember (2020) yang belum,” jelas Heni saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (28/7/2021).

Baca juga: Plt Bupati Nganjuk Sumbangkan Gaji dan Tunjangan, Ajak Warga Saling Bantu di Tengah Pandemi

Menurut Heni, keterlambatan pembayaran ini hanya dialami nakes RSUD.

Sedangkan insentif nakes tahun tahun 2020 di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sudah dibayarkan.

“Kalau kami di Dinkes, Puskemas Insya Allah sudah tidak masalah. Tapi yang di rumah sakit ini yang saya tidak tahu, sendiri-sendiri kan sekarang, tidak melalui kita. Rumah sakit mengajukan sendiri,” tutur Heni.

Perbedaan insentif nakes RSUD dan Puskesmas

Pengajuan insentif nakes Puskesmas dengan RSUD memang berbeda.

Puskesmas di Nganjuk berada di bawah kewenangan Dinkes, maka pihak Dinkes yang mengajukan insentif nakes Puskesmas melalui sebuah aplikasi khusus.

Setelah diajukan, baru insentif tersebut dibayar.

 

.. .
Sementara insentif nakes RSUD diajukan oleh verifikator masing-masing rumah sakit.

“Itu pun harus dari RSUD memasukkan (data) di aplikasi. Jadi Pemkab membayarnya sesuai hitungan yang di aplikasi itu,” sebut Heni.

Sejauh ini, kata Heni, Pemkab Nganjuk belum menerima pengajuan insentif nakes untuk bulan September-Desember 2020.

“(Pemkab Nganjuk) belum menerima pengajuan (dari RSUD),” tuturnya.

“Itu mungkin ya istilahnya kurang komunikasi lah, sehingga ada keterlambatan pengajuan,” ujarnya.

Insentif 2021 juga belum dibayar

Selain bulan September-Desember 2020, insentif nakes dari Januari hingga Juli 2021 juga belum dibayar.

Menurut Heni, pembayaran insentif nakes pada bulan Januari-Juli 2021 masih dalam proses.

“2021 ini memang kita belum semua. Karena ini masih mengubah SK Bupati menyesuaikan dengan KMK (Keputusan Menteri Kesehatan),” papar Heni.

“Insya Allah lah minggu ini kalau enggak minggu depan sudah beres, sudah bisa cair kalau (nakes) di lingkup Dinkes,” lanjut dia.

Heni memastikan, dana insentif dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Nganjuk untuk kalangan nakes aman.

“Di Dinkes sudah enggak masalah, insyaallah sudah ada. Tapi kalau (nakes) yang RSUD ini saya enggak tahu,” pungkas Heni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com