Kecewa
Hasbi mengatakan, saat tiba di Mamuju, anaknya bersama Christina memang kembali melakukan tes PCR sebagai syarat penerbangan mereka ke Jakarta.
Hasbi pun tak mampu menyembunyikan kekecewaannya.
Terlebih lagi, segala perlengkapan dan kebutuhan Arya termasuk tes kesehatan di Kabupaten diurusnya sendiri tanpa melibatkan pemerintah.
"Semoga ini adik-adik ke depan ini, khususnya dua orang ini, kalau bisa fasilitasilah kalau memang tahun ini tidak bisa, tahun depan perjuangkanlah karena sekarang baru naik kelas 2," harap Hasbi.
Baca juga: Tonton Paskibraka Sylvia Bawa Baki Saat Penurunan Bendera di Istana, Ayah Terharu Sampai Menangis
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sulawesi Barat Muhammad Hamzih menegaskan, hasil tes PCR Christina dan Arya yang menyatakan mereka positif Covid-19 tidak dibuat-buat.
Dia pun menyebutkan, tes PCR yang dilakukan kedua anggota Paskibraka itu sebelum berangkat adalah instruksi langsung dari Kementerian Pemuda dan Olahraga demi mengantisipasi peredaran virus corona yang masih tinggi di Jakarta.
"Semua di-swab setelah dilepas Pak Gub. Esoknya keluar positif dari BPOM. Kita laporkan ke Jakarta bahwa mereka positif dan (mereka) bilang tidak boleh harus dikarantina," ujar Hamzih melalui telepon, Rabu siang.
Hamzih sudah meminta pada Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk memberikan keringanan pada Christina dan Arya agar tetap bisa menjadi anggota Paskibraka nasional setelah hasil swab PCR-nya negatif.
Baca juga: Sudrajat, Anak PNS yang Terpilih Jadi Paskibraka di Istana Negara, Bercita-cita Masuk Tentara
Namun, menurut Hamzih, Kemenpora tak memberikan toleransi karena semua anggota Paskibraka nasional diwajibkan berkumpul di Jakarta pada 24 Juli malam.