Marius memerinci, paling banyak warga yang terpapar varian delta, berasal dari Kota Kupang dengan jumlah 25 kasus. Kemudian Kabupaten Kupang tiga kasus.
Selanjutnya Kabupaten Belu, Ngada dan Flores Timur, masing-masing satu kasus.
Menurut Marius, varian delta tersebut diketahui pada sampel spesimen yang dicurigai bermutasi.
Sampel kemudian dikirim dari Instalasi Patalogi Klinik RSUD WZ Johannes Kupang ke Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan untuk diperiksa.
Baca juga: Daftar Tempat Isolasi Terpusat di Banyuwangi, Lengkap dengan Alamat dan Nomor Telepon
Marius menjelaskan, Instalasi Patologi sebagai laboratorium rujukan di NTT untuk pemeriksaan PCR Covid-19, ditugaskan oleh Kemenkes untuk secara berkala mengirimkan spesimen-spesimen yang dicurigai memiliki mutasi atau varian.
Dari Kementerian Kesehatan, mengeluarkan kriteria untuk segera mengirim spesimen Whole Genome Sequencing (WGS).
Dari 310 sampel yang dikirimkan pertama pada April, hasilnya baru diinformasikan secara bertahap pada 21 Juli 2021.
"Sehingga yang terdata sebanyak 31 orang positif Covid-19 varian Delta," ujar Marius.
Marius Jelamu meminta masyarakat tidak panik, namun tetap taat prokes serta taat melaksanakan vaksinasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.