Dari pemeriksaan terhadap sopir bus, kondektur dan petugas pelaksana rapid test, kata Edwin, kegiatan itu sudah sesuai prosedur dan menggunakan alat rapid test antigen yang disediakan oleh klinik.
“Awalnya, semua penumpang itu turun dari bus untuk rapid antigen. Sambil menunggu hasil rapid test, para penumpang naik kembali ke dalam bus,” kata Edwin.
Sebelum perempuan ber-APD itu terekam membagikan surat bebas Covid-19, kata Edwin, kondektur bus sempat diminta untuk mengambil surat itu dan menarik biaya secara kolektif kepada penumpang.
“Tapi kondektur bus tidak mau, sehingga petugas naik ke bus lalu membagikan surat dan menarik biaya rapid. Ini yang direkam oleh penumpang, lalu disebar,” kata Edwin.
Sementara itu, Penanggung Jawab (Pj.) Klinik AMC 3, dr Pipit Yuliarpan mengklarifikasi terkait viralnya video itu di media sosial.
Dalam keterangan tertulisnya, ia menyatakan bahwa tidaklah benar kejadian itu.
"Bahwa video tersebut tidak benar atau hoax dan tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Video tersebut hanya menunjukan proses akhir dari rangkaian alur pemeriksaan Antigen yang kami laksanakan, yaitu pendaftaran, pemeriksaan, pembayaran dan pembagian hasil," kata Pipit saat dihubungi, Rabu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.