Pilih mengerem vaksinasi
Menurut Asep, Kota Tasikmalaya sampai saat ini sudah tercapai hampir 17,26 persen warga tervaksin dengan total sasaran semuanya sebanyak 560.000 orang.
Artinya, hampir sebanyak 96.000 warga Kota Tasikmalaya telah divaksin lengkap selama ini.
Jika, kiriman vaksin normal dan tak terhambat seperti sekarang di Kota Tasikmalaya bisa divaksin hampir 2.000 orang per harinya.
"Jadi kenapa kita ngerem dulu vaksinasi, karena vaksinnya sudah tidak ada stok buat yang dosis pertama lagi," ujar Asep.
Selama ini pun masyarakat Kota Tasikmalaya sangat antusias ingin divaksin, sementara stiknya vaksinnya sudah tidak ada lagi kiriman dari Pusat atau Provinsi.
Jika sampai dipaksakan dilakukan vaksin pertama memakai stok vaksin dosis kedua nantinya yang akan jadi sasaran marah masyarakat adalah tenaga kesehatan di lapangan.
Sehingga, pihaknya dalam melaksanakan vaksin selama ini selalu mengkalkulasi dengan cermat, cerdik dan jeli.
Pihaknya enggan beranggapan bahwa pemberian vaksin hanya mengejar target jumlah capaian saja, sementara manfaat vaksinasi itu sendiri jadi terabaikan karena dosis keduanya tak tersuntikkan.
"Kalau pas udah harinya vaksin kedua gak ada vaksinnya, kita yang kewalahan, babak belur oleh masyarakat di lapangan," lanjut Asep.
"Jadi vaksin itu pemberiannya jelas bukan hanya mencapai angka tinggi saja. Sekarang kan, distribusi vaksin suka-suka pusat saja waktunya gak jelas, kadang sebulan sekali, kadang dua minggu sekali."
"Kita saja terakhir dapat 500, padahal minta sesuai kebutuhan 5.000. Kita bersyukur saja lah masih bisa tersuntikan. Kalau kurang jeli dan cermat, bahaya. Jadi kalau layanan ini seolah terganggu, kita bingung menyuntikannya bagaimana," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.