Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenaga Medis "Galau", Ingin Percepat Vaksinasi tapi Kiriman Stoknya Sudah Sebulan Nihil...

Kompas.com - 28/07/2021, 13:19 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mengaku kebingungan hendak mempercepat capaian vaksinasi di wilayahnya tapi terkendala kiriman distribusi stok vaksin tidak jelas waktunya.

Sampai saat ini, kiriman vaksin dari Pemerintah Pusat ataupun Provinsi Jawa Barat sudah tidak ada lagi sampai batas waktu yang tak bisa ditentukan.

Padahal, Presiden RI Joko Widodo telah berulangkali memerintahkan semua daerah untuk mempercepat capaian vaksin ke masyarakat oleh kami di lapangan, tapi distribusi vaksinnya selama ini ke daerah tak jelas.

Baca juga: Bupati Ade Yasin Ungkap Ketersediaan Stok Vaksin di Kabupaten Bogor Menipis

Sebulan kiriman stok vaksin nihil

"Sudah sebulan ini saja kiriman stok vaksin nihil. Kita sebenarnya lagi galau dengan kondisi seperti ini. Di sisi lain kita disuruh percepat capaian suntik vaksin ke masyarakat, di sisi lain stok vaksin untuk dosis pertama sudah tidak ada. Kita cuma ada stok vaksin dosis kedua yang akan kita suntikan," jelas Kepala Bidang Pencegahan, Pengedalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra, kepada wartawan, Rabu (28/7/2021).

Asep menambahkan, pihaknya tak bisa menyuntikan sisa kuota vaksin yang ada sekarang untuk dipakai vaksinasi tahap pertama untuk menambah jumlah capaian selama ini sesuai dengan instruksi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat rapat virtual.

Baca juga: Pemda Keluhkan Kurangnya Stok Vaksin Covid-19, Ini Penjelasan Kemenkes

Percuma jika hanya disuntik satu dosis, antibodi tak terbentuk

 

Pihaknya akan menyuntikan sisa vaksin yang ada untuk vaksin dosis kedua sesuai jadwal yang telah ditentukan mengacu instruksi Dirjen P2P Kementerian Kesehatan.

Soalnya, jika sisa stok vaksin dipakai untuk dosis pertama hanya demi menambah jumlah capaian vaksin, lanjut Asep, manfaatnya orang baru sekali dosis vaksin akan percuma saja tidak efektif membentuk antibodi karena belum menerima vaksin lengkap.

"Sisa kuota vaksin ada sekarang hanya untuk dosis kedua yang akan diberikan sesuai jadwal dan telah terdistribusi di tiap Puskesmas. Sekarang kalau dipakai vaksin kesatu lagi, trus yang dosis kedua tidak diberikan, kasihan yang pertama sudah dijadwalkan," kata Asep.

Baca juga: PPKM Level 4 di Tasikmalaya, Pedagang Bersyukur Jalan Dalam Kota Mulai Kembali Normal

"Vaksin dosis kedua tak bisa dipakai untuk dosis pertama. Keinginan Pak Gubernur Jabar dan Dirjen P2P Kemenkes tak sama. Kalau P2P instruksinya tolong prioritaskan dosis kedua, jadi gak nyambung."

"Dosis kedua jangan diabaikan, karena kalau dilapakai dosis satu percuma saja. Kasihan yang sudah vaksin pertama tidak dipakai dosis kedua itu tidak akan melindungi," tambah Asep.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Pj Gubernur Fatoni Ajukan 6 Ranperda Provinsi Sumsel

Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Pj Gubernur Fatoni Ajukan 6 Ranperda Provinsi Sumsel

Regional
Anak Mantan Bupati Sragen Daftar Pilkada 2024: Maju Lewat Demokrat, Lulusan Luar Negeri

Anak Mantan Bupati Sragen Daftar Pilkada 2024: Maju Lewat Demokrat, Lulusan Luar Negeri

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Aparat Desa di Nagekeo NTT Tenggelam Saat Memanah Ikan di Laut, hingga Kini Belum Ditemukan

Aparat Desa di Nagekeo NTT Tenggelam Saat Memanah Ikan di Laut, hingga Kini Belum Ditemukan

Regional
Gamelan Berusia Ratusan Tahun di NTB Dicuri, Pelaku Masih Diburu

Gamelan Berusia Ratusan Tahun di NTB Dicuri, Pelaku Masih Diburu

Regional
Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Regional
Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Regional
Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Regional
Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Regional
Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Regional
Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Regional
Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Kilas Daerah
Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com