Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding Lamban Jemput Jenazah di RSUD Daya Makassar, Ini Penjelasan Satgas Covid-19

Kompas.com - 28/07/2021, 12:08 WIB
Hendra Cipto,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Koordinator Posko Satgas Covid-19 Provinsi Sulsel, dr Arman Bausat mengatakan, timnya saat ini kewalahan memakamkan jenazah Covid-19 dari rumah sakit (RS) Rujukan Covid-19.

Pasalnya, kasus kematian akibat Covid-19 belakangan ini cukup tinggi.

Bahkan, pada hari Sabtu (24/7/2021), ada 21 kasus kematian yang harus diurus oleh tim.

"Hari Sabtu itu ada 21 kasus kematian. Satu jenazah itu butuh waktu sekitar dua jam. Dan hari ini, kami mengurus sembilan kematian," kata Arman dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Rabu (28/7/2021).

Baca juga: Ada Antrean Pemakaman Pasien Covid-19 di Sulsel, Jenazah Tak Dikubur hingga Hampir Sehari

Arman sangat mengharapkan adanya bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dalam proses pemulasaraan dan pemakaman jenazah Covid-19.

"Saya sudah berkoordinasi sebelumnya dengan Wali Kota Makassar. Pemkot menyediakan tiga mobil ambulans jenazah, khusus untuk mengantar jenazah dari rumah sakit milik pemerintah kota, dan mengantar jenazah warga Kota Makassar yang meninggal di rumah," jelasnya.

Dikatakannya, Satgas Covid-19 Sulsel sebenarnya hanya membantu memakamkan jenazah bila hendak diperlukan.

Kenyataannya, satgas selama ini, menjalani peran utama tanpa ada dukungan dari Pemkot Makassar.

"Kami sudah melakukan semaksimal mungkin. Tapi dengan meningkatnya kasus kematian belakangan ini tentu butuh dukungan Pemkot Makassar. Apalagi kan sudah dikoordinasikan sebelumnya," pungkasnya.

Baca juga: Pemakaman Jenazah Covid-19 di TPU Giriloyo Magelang Meningkat, Petugas Kewalahan

Sebelumnya diberitakan, Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daya Makassar, Ardin Sani, mempertanyakan lambannya jenazah pasien diambil untuk dikuburkan di pemakaman khusus Covid-19 Macanda, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

"Malam Senin, jam 1 malam (01.00 Wita), ada satu mayat tapi baru diambilnya sekitar tadi malam, sekitar jam 1 juga," kata Ardin di rumah pribadi Wali Kota Makassar, Selasa (27/7/2021).

"Setelah kami konfirmasi ke Media Center Covid-19, alasannya (mayat) ini antrean ke-32, masih ada antrean 20 lagi (setelahnya)," sambung Ardin.

Seingat Ardin, sudah terjadi dua kali peristiwa mayat pasien Covid-19 harus tertahan berjam-jam di rumah sakitnya karena tidak jemput petugas pemakaman.

Peristiwa serupa juga terjadi pada jenazah yang pemulasarannya berlangsung pada Sabtu (24/7/2021), tapi petugas baru mengambil untuk dimakamkan pada Minggu dini hari.

Keadaan ini dikeluhkan Ardin. Pasalnya, semakin lama jenazah pasien Covid-19 tertahan di rumah sakit, kondisinya makin buruk.

"Akibat lama dijemput untuk dimakamkan, kondisi jenazah tidak baik dan bahkan mengeluarkan bau,” sebutnya.

Ardin menyatakan, jenazah yang cukup lama tertahan itu merupakan pasien meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri di rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com