Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Ini Berupaya Ambil Paksa Jenazah Covid-19, Polisi Turun Tangan

Kompas.com - 28/07/2021, 10:30 WIB
Ahmad Faisol,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Keluarga pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia berupaya membawa paksa jenazah dari RSUD dr Moh Saleh Kota Probolinggo, Selasa (27/7/2021).

Alasannya, keluarga ingin memakamkan sendiri jenazah yang berasal dari Kelurahan Jati, Mayangan, tersebut.

Keluarga juga beralasan telah membayar biaya administrasi oksigen Rp 1,3 juta yang digunakan pasien saat dirawat.

Sempat terjadi adu mulut antara keluarga dengan petugas. Namun, upaya ambil paksa jenazah dapat dicegah.

Baca juga: Tangani Dampak PPKM Darurat, Wali Kota Minta Refocusing Anggaran Perjalan Dinas DPRD Probolinggo

Kapolres Probolinggo Kota AKBP RM Jauhari mengatakan, dirinya mendatangi RSUD dikarenakan ada informasi bahwa terjadi upaya penolakan dari pihak keluarga setelah salah satu anggota keluarganya meninggal dunia dan dinyatakan terkonfirmasi Covid-19, pada Selasa (27/07/21).

Menurut Jauhari, pihak RSUD telah menjelaskan kepada keluarga bahwa almarhum positif Covid-19 setelah diswab.

Saat hendak dimakamkan, lanjut Jauhari, sempat terjadi upaya penolakan oleh pihak keluarga.

Salah satu perwakilan keluarga merasa keberatan dan menolak almarhum akan dimakamkan secara protokol kesehatan.

"Setelah dilakukan mediasi dan edukasi, akhirnya keluarga pasien mau mengerti dan menerima untuk dilakukan pemulasaran terhadap almarhum yang berjalan dengan lancar sesuai standar. Kami kawal proses pemulasaraan hingga pemakaman selesai," kata Jauhari, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (28/7/2021). 

Jauhari menegaskan, masyarakat harus bisa memahami bahwa Covid-19 benar ada.

Masyarakat diharapkan tidak termakan oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Baca juga: 20 Anggota Polres Probolinggo Terpapar Covid-19 Saat Bertugas

Pemakaman sesuai prokes untuk mencegah penyebaran wabah. 

Kapolres mengimbau masyarakat tidak melakukan perbuatan melawan hukum demi terciptanya ketertiban dan menurunkan penyebaran angka kasus Covid-19.

"Apabila ada pengambilan paksa dan pengerahan massa yang tidak dapat dipertanggungjawabkan maka akan kami tindak tegas dan proses sesuai hukum yang berlaku," tutup Jauhari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com