Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Pariwisata di Banyumas Konvoi Keliling Kota, Kibarkan Bendera Putih

Kompas.com - 27/07/2021, 19:01 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Pelaku wisata di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menggelar konvoi keliling kota menggunakan bus pariwisata.

Mereka meminta pemerintah melonggarkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Dalam video yang beredar, kru bus dan pelaku wisata tampak mengibarkan bendera putih. Selain itu, beberapa bus juga dipasangi bendera putih.

Baca juga: Pengusaha PO Bus di Salatiga Kibarkan Bendera Putih dan Aksi Lempar Kunci

Salah satu pelaku wisata Tri Agus Triono yang turut dalam kegiatan itu mengatakan, konvoi yang diikuti sebanyak sembilan bus itu digelar, Senin (26/7/2021).

"Kami hanya ingin menyampaikan pesan lewat video. Ini sebagai bentuk ungkapan hati para pelaku wisata dan pengusaha bus pariwisata," kata Yono, sapaannya, saat dihubungi, Selasa (27/7/2021).

Menurut Yono, bendera putih yang dikibarkan sebagai simbol berkabungnya dunia pariwisata.

Pasalnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sangat berdampak terhadap dunia pariwisata, termasuk pengusaha bus.

Baca juga: Warga Bali yang Kesulitan Pangan Saat PPKM Cukup Kibarkan Bendera Putih

Bahkan, banyak pengusaha bus pariwisata yang tidak dapat mengoperasikan armadanya sejak awal pandemi Covid-19.

"Harapannya tempat pariwisata ada kelonggaran untuk buka. Walaupun dengan pembatasan-pembatasan, misal jumlah pengunjung, tidak masalah, seperti sebelumnya," ujar Yono.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Biro Perjalanan Wisata se-eks Karesidenan Banyumas (Pebemas), M Kardiyo mengaku, selama hampir dua tahun tidak ada pendapatan.

"Kami ingin mengajak teman-teman pelaku pariwisata, ayo bersatu demi mencari makan. Selama dua tahun, kami tidak ada pendapatan," kata Kardiyo dalam video tersebut.

Baca juga: Saat Penjual Gorengan hingga Pedagang Minuman Kibarkan Bendera Putih…

Dia berharap, pemerintah mendengarkan keluhan para pelaku wisata. Pasalnya, selama ini sektor wisata menjadi penyumbang pendapatan daerah yang cukup besar.

"Kami ingin hidup, kami ingin makan, insya Allah kami akan menggunakan aturan yang berlaku terutama protokol kesehatan," ujar Kardiyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Air Terjun Lubuk Hitam di Padang: Daya Tarik, Keindahan, dan Rute

Air Terjun Lubuk Hitam di Padang: Daya Tarik, Keindahan, dan Rute

Regional
Motif Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Pelaku Terlanjur Malu

Motif Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Pelaku Terlanjur Malu

Regional
Nasib Pilu Siswi SMP Diperkosa Ayah Kandung Usai Mengadu Dicabuli Kekasihnya

Nasib Pilu Siswi SMP Diperkosa Ayah Kandung Usai Mengadu Dicabuli Kekasihnya

Regional
Viral, Video Bocah 5 Tahun Kemudikan Mobil PLN, Ini Kejadian Sebenarnya

Viral, Video Bocah 5 Tahun Kemudikan Mobil PLN, Ini Kejadian Sebenarnya

Regional
Detik-detik TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Hasil Kerja 9 Tahun di Hongkong

Detik-detik TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Hasil Kerja 9 Tahun di Hongkong

Regional
Menanti Pemekaran Indramayu Barat, Antara Mimpi dan Nyata

Menanti Pemekaran Indramayu Barat, Antara Mimpi dan Nyata

Regional
Pelaku Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Ditangkap, Sempat Kabur ke Ngawi

Pelaku Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Ditangkap, Sempat Kabur ke Ngawi

Regional
Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah, PJ Walikota Tanjungpinang Belum Diperiksa

Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah, PJ Walikota Tanjungpinang Belum Diperiksa

Regional
Anggota Timses di NTT Jadi Buron Usai Diduga Terlibat Politik Uang

Anggota Timses di NTT Jadi Buron Usai Diduga Terlibat Politik Uang

Regional
Pedagang di Mataram Tewas Diduga Ditusuk Mantan Suami di Kamar Kosnya

Pedagang di Mataram Tewas Diduga Ditusuk Mantan Suami di Kamar Kosnya

Regional
Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Regional
Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Regional
Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Regional
Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com