Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Semarang Klaim Tingkat Keterisian RS Turun Drastis Setelah PPKM Darurat

Kompas.com - 27/07/2021, 18:15 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Semarang, Jawa Tengah, diklaim menurun drastis.

Sebelumnya, angka BOR mencapai di atas 90 persen saat terjadi lonjakan kasus Covid-19 selepas libur Lebaran.

Namun, angka BOR terus menurun semenjak diberlakukan PPKM Darurat dan PPKM Level 4 hingga saat ini menjadi 56 persen.

Baca juga: Rajin Sumbang Bubur untuk Pasien Isoman, Warung di Semarang Diborong Ganjar

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi) mengatakan kasus Covid-19 di kotanya merangkak naik pada 26 Mei hingga 5 Juli lalu.

Dari 300 kasus bertambah menjadi 2.400 kasus sehingga menyebabkan antrean di IGD rumah sakit membeludak.

"Kita pergerakan signifikan 26 Mei sampai puncak 5 Juli. Dari 300-an naik 2.400 sekian. Kondisi rumah sakit penuh, ambulans penuh, oksigen sulit," kata Hendi kepada wartawan di Balai Kota Semarang, Selasa (27/7/2021).

Hendi menyebut penurunan angka BOR di Kota Semarang seiring diberlakukannya PPKM Darurat 3 sampai 20 Juli yang dilanjutkan PPKM Level 4.

Baca juga: PPKM Level 4 Kota Semarang, Kapasitas Pengunjung Tempat Makan Maksimal 30 Persen

Kendati demikian, kondisi ruang ICU rumah sakit masih penuh merawat pasien Covid-19.

"Saat ini ICU masih penuh tapi secara total BOR turun 56,27 persen. Kita punya 7 isolasi terpusat itu BOR-nya 27 persen," ungkapnya.

Di sisi lain, Hendi menegaskan angka kematian di Kota Semarang menurun dari 6,4 persen menjadi 6,2 persen.

Namun, angka tersebut masih terbilang tinggi karena standar pemerintah di bawah 5 persen.

"Angka kematian menurun dari 6,4 persen jadi 6,2 persen. Masih tergolong tinggi karena standar pemerintah di bawah 5 persen," ujarnya.

Baca juga: PPKM Level 4 Diperpanjang, Jumlah Jalan Disekat di Tegal Berkurang

Hendi meminta masyarakat memeriksakan diri untuk mengetahui gejala Covid-19 sejak dini agar tidak terlambat diberikan penanganan.

"Kita lakukan edukasi ke masyarakat dan imbau agar tidak telat membawa ke rumah sakit, melakukan penanganan agar pasien bisa disembuhkan," jelasnya.

Meski perkembangan kasus Covid-19 di Kota Semarang membaik, Hendi mengingatkan masyarakat untuk belajar dari pengalaman pandemi gelombang kedua.

Masyarakat tetap diminta untuk waspada dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan ketat.

"Saya rasa masyarakat Semarang belajar dari pengalaman, begitu dahsyatnya gelombang Covid kedua tahun 2021. Kita ingatkan saja dengan percepatan vaksinasi dan protokol kesehatan dalam kegiatan mereka," tegasnya.

Baca juga: Pemuda Bertato di Semarang Bagikan Makanan Gratis untuk Warga Terdampak PPKM

Hendi juga terus mengejar pencapaian herd immunity di wilayahnya dengan melakukan keliling vaksinasi di kelurahan yang jumlah penderitanya cukup tinggi.

Adapun delapan kantor kelurahan yang menjadi sentra vaksinasi bagi warganya berada di Kecamatan Banyumanik yakni Kelurahan Srondol Wetan, Srondol Kulon, Pudak Payung, dan Banyumanik.

Sedangkan Kecamatan Pedurungan yakni Kelurahan Tlogosari Kulon, Muktiharjo Kidul, Pedurungan Tengah dan Palebon.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan vaksinasi jemput bola dilakukan dengan menggandeng  Komando Distrik Militer (Kodim) 0733 BS/ Semarang, serta Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Semarang.

"Kami berharap seminggu (atau) dua minggu ke depan warga di sini sudah 70 persen yang divaksin," ucapnya.

Baca juga: Okupansi Hotel Saat PPKM Darurat di Semarang Anjlok hingga Nol Persen

Data siagacorona.semarangkota.go.id pada Selasa (27/7/2021) pukul. 17.30 WIB tercatat sebanyak 1.486 orang terkonfirmasi positif Covid-19.

Rinciannya sebanyak 984 orang dari Semarang dan 502 orang dari luar Kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com