Di sisi lain, Hendi menegaskan angka kematian di Kota Semarang menurun dari 6,4 persen menjadi 6,2 persen.
Namun, angka tersebut masih terbilang tinggi karena standar pemerintah di bawah 5 persen.
"Angka kematian menurun dari 6,4 persen jadi 6,2 persen. Masih tergolong tinggi karena standar pemerintah di bawah 5 persen," ujarnya.
Baca juga: PPKM Level 4 Diperpanjang, Jumlah Jalan Disekat di Tegal Berkurang
Hendi meminta masyarakat memeriksakan diri untuk mengetahui gejala Covid-19 sejak dini agar tidak terlambat diberikan penanganan.
"Kita lakukan edukasi ke masyarakat dan imbau agar tidak telat membawa ke rumah sakit, melakukan penanganan agar pasien bisa disembuhkan," jelasnya.
Meski perkembangan kasus Covid-19 di Kota Semarang membaik, Hendi mengingatkan masyarakat untuk belajar dari pengalaman pandemi gelombang kedua.
Masyarakat tetap diminta untuk waspada dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan ketat.
"Saya rasa masyarakat Semarang belajar dari pengalaman, begitu dahsyatnya gelombang Covid kedua tahun 2021. Kita ingatkan saja dengan percepatan vaksinasi dan protokol kesehatan dalam kegiatan mereka," tegasnya.
Baca juga: Pemuda Bertato di Semarang Bagikan Makanan Gratis untuk Warga Terdampak PPKM
Hendi juga terus mengejar pencapaian herd immunity di wilayahnya dengan melakukan keliling vaksinasi di kelurahan yang jumlah penderitanya cukup tinggi.
Adapun delapan kantor kelurahan yang menjadi sentra vaksinasi bagi warganya berada di Kecamatan Banyumanik yakni Kelurahan Srondol Wetan, Srondol Kulon, Pudak Payung, dan Banyumanik.