Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pascagempa M 6,5 di Tojo Una-una, Warga Bertahan Berdesakan di Pengungsian, Belum Berani Pulang

Kompas.com - 27/07/2021, 16:23 WIB
Mansur,
Khairina

Tim Redaksi

TOJO UNA-UNA, KOMPAS.com- Ratusan warga Kabupaten Tojo Una-Una (Touna) Provinsi Sulawesi Tengah yang menjadi korban gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,5 pada Senin (26/7/2021), masih terus bertahan di lokasi pengungsian.

Ratusan pengungsi dari balita ,dewasa hingga orang lanjut usia yang tersebar di beberapa titik di dalam kota, terpaksa harus rela berdesak-desakan di dalam ruang kelas sekolah yang sempit atau rumah–rumah warga yang lokasinya jauh dari pantai.

Berdasarkan pantauan di lokasi, Selasa (27/7/2021) sedikitnya ada 200 pengungsi yang masih bertahan di 2 lokasi ,tepatnya di gedung Sekolah Dasar 6 Ratolindo dan rumah warga yang berdampingan dengan gedung sekolah.

Baca juga: Gempa M 6,3 Guncang Tojo Una-una, Warga Pesisir Mengungsi

 

Para pengungsi tersebut berasal dari wilayah pesisir pantai Desa Tete B ,Kecamatan Ampana Tete.

Mereka kebanyakan balita dan orang lanjut usia belum berani pulang ke rumahnya akibat takut gempa susulan yang hingga kini masih terus terjadi,meskipun kekuatan gempa sudah skala kecil.

Rasma (40) salah seorang pengungsi asal Kelurahan Muara Toba,Kecamatan Ratolindo,mengatakan hingga hari kedua pasca gempa bumi terjadi,dirinya bersama warga lainnya belum tersentuh bantuan dari pemerintah daerah setempat.

Dia berharap dengan kondisi di masa pandemi Covid-19,mereka mendapat bantuan sembako, obat-obatan, serta masker kesehatan.

"Kami semua ini masih tetap bertahan di pengungsian Pak,kami takut pulang ke rumah karena masih ada gempa susulan. Untuk itu saya berharap Pemda segera memberikan bantuan makanan dan obat-obatan,’’ kata Rasma.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Touna ,Alfian Matajeng mengatakan, pemda setempat terus melakukan kordinasi hingga ke wilayah pelosok untuk mengumpulkan data korban dan kerusakan,

Menurutnya, data sementara yang ada di BPBD baru ada dua laporan kerusakan rumah tinggal yang lokasinya berada di Desa Tanjung Pude, Kecamatan Una-Una atau lokasi yang berdekatan dengan pusat gempa .

‘’Hingga hari ini,baru ada dua laporan kerusakan rumah,untuk korban luka-luka atau korban jiwa belum ada yang masuk,mengingat jaringan yang ada di wilayah kepulauan sangat terbatas. Kami berharap semua aman-aman saja dan warga jangan panik kalau ada gempa susulan,’’ ungkap Alfian saat ditemui diruangannya pada Selasa (27/7/2021).

Baca juga: Alasan BMKG Minta Warga Tojo Una-una Jauhi Pantai Meski Gempa Tak Berpotensi Tsunami

Ditanya soal masih adanya pengungsi yang masih bertahan dan takut pulang ke rumahnya, Alfian menjelaskan, warga yang bertahan kebanyakan berasal dari wilayah pesisir pantai yang trauma akan terjadinya tsunami atau gempa susulan.

Diakuinya, pendataan untuk jumlah pengungsi yang masih bertahan masih terus dilakukan untuk mengetahui titik serta jumlah saat menyalurkan bantuan sembako atau obat-obatan.

"Kami masih melakukan pendataan pengungsi dulu,tapi kalau bisa saya imbau warga agar bisa kembali ke rumahnya,kalau terjadi gempa susulan,jangan panik,tetap harus tenang dan mencari tempat terbuka,’’ tambahnya.

Selain di Kelurahan Uwemalingku, puluhan pengungsi lainnya juga masih tersebar di beberapa lokasi seperti Desa Sabulira Toba dan Desa Saluaba,Kecamatan Ampana Kota.

Hingga berita ini diturunkan, pemerintah daerah setempat belum menyiapkan tenda pengungsian untuk warga serta lokasi dapur umum.

Para pengungsi masih menggunakan rumah warga untuk aktivitas masak memasak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com