Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Padang Serbu Penjual Kelapa Muda, Diyakini Cegah Efek Samping Vaksin Covid-19

Kompas.com - 27/07/2021, 15:43 WIB
Rahmadhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Penjualan kelapa muda di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) mengalami peningkatan sejak tiga minggu belakangan. Hal itu tidak terlepas dari banyaknya warga yang melakukan vaksinasi Covid-19.

Masyarakat percaya air kelapa muda bisa mencegah efek samping dari vaksin Covid-19.

Andes salah seorang penjual kelapa muda di Berok Siteba Kota Padang, mengatakan, sejak tiga minggu belakangan penjualan kelapa mudanya meniggkat tajam.

Baca juga: Air Kelapa Muda Jadi Menu Favorit Berbuka Warga Padang, Sampah Batok Kelapa Naik 2 Kali Lipat

 

Dari sebelumnya hanya 200 butir per hari saat ini mampu menjadi 500 butir per hari.

“Orang yang selesai vaksin langsung membeli air kelapa muda. Mereka mengatakan kalau minum air kelapa muda sesudah vaksin tidak akan ada efek sampingnya,” ujar Andes kepada Kompas.com, Selasa (27/7/2021).

Baca juga: Guru Besar UGM: Air Kelapa, Jeruk Nipis dan Garam Tak Bisa Hilangkan Covid

Kelapa muda yang dijual Andes seharga Rp 10.000 per butir dengan sejumlah campuran seperti madu dan jeruk nipis.

“Kelapa muda saya masuk malam hari, sore besoknya sudah habis saking banyaknya yang membeli. Sempat stok saya putus karena pembeli yang banyak. Namun itu tidak berlangsung lama,” katanya.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Air Kelapa Bantu Tangkal Covid-19?

Andes mengatakan, jika sebelumnya dirinya yang berhutang ke agen kelapa muda, maka saat ini harus dirinya yang menyetor terlebih dahulu agar tidak kehabisan stok dari penyuplai.

“Jika kita telat menyetor uang untuk membeli kelapa muda, maka kita tidak akan kebagian stok. Sebab saat ini orang berebut-rebut mendapatkan kelapa muda. Jadi terpaksa saya memberikan uang muka dulu agar stok saya tetap terjaga,” ujarnya.

Pembeli air kelapa muda kebanyakan warga usai vaksinasi

Pedagang kelapa muda lainnya yaitu Doni di kawasan Tunggul Hitam, Padang, juga mengakui kalau penjualan kelapa muda menjanjikan saat ini.

“Saya baru juga berjualan kelapa muda ini. Saya melihat sejumlah penjual kelapa muda ramai pembeli. Makanya saya tergiur juga untuk menjualnya,” ujar Doni.

Doni mengatakan memang kebanyakan pembeli kelapa mudanya adalah orang-orang yang baru melakukan vaksinasi.

“Per hari saya mampu menjual sampai 80 butir. Saya menjual satu butir kelapa mudanya sebesar Rp 10.000,”ujarnya.

Sementara itu salah seorang pembeli kelapa muda Linda mengakui kalau dirinya membeli kelapa muda untuk menghilangkan efek samping dari vaksinasi.

“Kata orang kalau minum air kelapa muda setelah vaksin akan menghilangkan efek samping dari vaksinasi tersebut. Makanya saya juga meminum air kelapa muda ini,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Regional
Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung Akan Dibuka Kembali

Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung Akan Dibuka Kembali

Regional
Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau bagi Petani

Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau bagi Petani

Regional
Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com