Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibadah Umrah Dibuka dengan Syarat Karantina 14 Hari, Kemenag Sumedang: Biaya Tambahannya Memberatkan

Kompas.com - 27/07/2021, 14:20 WIB
Aam Aminullah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Pemerintah Arab Saudi telah membuka pintu bagi jemaah dari berbagai negara untuk melaksanakan ibadah umrah, termasuk untuk Indonesia. Namun, khusus jemaah Indonesia, diikuti dengan syarat harus karantina selama 14 hari di negara lain, sebelum memasuki negara tersebut. 

Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumedang H Muhamad Hanan mengatakan, pemerintah Arab Saudi memang telah membuka pintu bagi jemaah yang akan melaksanakan ibadah umrah.

Akan tetapi, khusus jemaah umrah asal Indonesia, sebelum tiba di Arab Saudi, harus transit terlebih dahulu untuk karantina selama 2 minggu, di negara lain.

"Pemerintah Arab Saudi saat ini memang sudah membuka pintu untuk jemaah yang akan melaksanakan umrah. Tapi untuk jemaah asal Indonesia belum mengirimkan  karena ada syarat karantina 14 hari itu," ujar Hanan kepada Kompas.com melalui telepon, Selasa (27/7/2021).

Baca juga: Soal Syarat Vaksinasi Covid-19 untuk Jemaah Umrah, Kemenag akan Koordinasi dengan Kemenkes

Biaya umrah jadi membengkak, Kemenag Sumedang lakukan lobi

Hanan menuturkan, ketentuan tersebut tentunya akan sangat memberatkan jemaah umrah asal Indonesia. Terutama jemaah asal Kabupaten Sumedang.

Untuk itu, kata Hanan, Kemenag Sumedang melalui Plt Dirjen PHU Kementerian Agama saat ini, tengah melakukan lobi agar pemerintah Arab Saudi menghapuskan keharusan untuk karantina 14 hari di negara lain, tersebut.

"Tentunya, adanya keharusan karantina 14 hari ini akan memberatkan. Sebab terbebani dengan biaya tambahan untuk karantina tersebut," tutur Hanan.

Baca juga: Cerita Pasutri di Bali, Batal Berangkat Haji Dua Kali karena Pandemi: Ini Semua Skenario Allah

 

Hanan menyebutkan, saat ini, Kemenag Sumedang masih menanti hasil lobi Plt Dirjen PHU Kemenag tersebut.

Hanan menambahkan, dari data yang sudah terdaftar di Kemenag Sumedang, saat ini ada 1917 warga asal Kabupaten Sumedang yang siap berangkat umrah.

Tentunya, kata Hanan, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Tanpa harus melakukan karantina selama 14 hari di negara lain.

"Kami berharap, keharusan untuk karantina 14 hari di negara lain ini bisa dihapuskan. Sehingga jemaah haji asal Sumedang bisa segera berangkat untuk melaksanakan ibadah umrah. Tentunya dengan memperhatikan protokol kesehatan," kata Hanan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

Regional
Anggota DPRD Kota Serang Bakal Dapat 2 Baju Dinas Seharga Rp 8 Juta

Anggota DPRD Kota Serang Bakal Dapat 2 Baju Dinas Seharga Rp 8 Juta

Regional
Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Regional
Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Regional
Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Regional
Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Regional
Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Regional
Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Regional
Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Regional
Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Regional
Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Regional
Calon Pengantin di Aceh Disebut Tunda Pernikahan karena Lonjakan Harga Emas

Calon Pengantin di Aceh Disebut Tunda Pernikahan karena Lonjakan Harga Emas

Regional
Ribuan Lampion Akan Diterbangkan Saat Waisak di Borobudur, Ini Harga Tiketnya

Ribuan Lampion Akan Diterbangkan Saat Waisak di Borobudur, Ini Harga Tiketnya

Regional
Tanggapan Rektor Untan Pontianak soal Dugaan Dosennya yang Jadi Joki Mahasiswa S2

Tanggapan Rektor Untan Pontianak soal Dugaan Dosennya yang Jadi Joki Mahasiswa S2

Regional
Kerugian Banjir Kota Semarang dan Kabupaten Demak Tembus Rp 1,6 Triliun

Kerugian Banjir Kota Semarang dan Kabupaten Demak Tembus Rp 1,6 Triliun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com