Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penderita Covid-19 Banyak yang Cemas dan Kebingungan Saat Isoman

Kompas.com - 27/07/2021, 14:14 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Masih banyak penderita Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (Isoman) di kediamannya.

Kebanyakan dari mereka merasa cemas setelah diketahui terkonfirmasi positif Covid-19.

Mereka juga kebingungan untuk melakukan sesuatu untuk mengatasi apa yang telah dideritanya.

Hal ini disampaikan oleh Koordinator Tim Medis Aplikasi Isoman IKA UB, dr Rodhiyan Rakhmatiar.

Baca juga: Keluhan Pelaku Wisata di Banyuwangi: Tak Bisa Apa-apa, Tak Dapat Apa-apa

Aplikasi Isoman merupakan platform online yang dibuat oleh para dokter yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Alumni Universitas Brawijaya (IKA UB) untuk membantu menganalisa gejala kesehatan bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.

"Sebetulnya penderita yang isolasi mandiri itu banyak yang tidak tahu apa yang harus dilakukan. Mereka juga cemas karena positif Covid-19," kata Rodhiyan, melalui sambungan telepon, Selasa (27/7/2021).

Aplikasi Isoman menganalisa gejala Covid-19 melalui telekonsultasi.

Penderita mendaftar melalui aplikasi tersebut dan mendapatkan kesempatan untuk telekonsultasi dengan tim medis Aplikasi Isoman.

Jika analisa gejala kesehatan itu menunjukkan gejala berat, tim medis dari aplikasi tersebut akan menyarankan untuk menjalani perawatan di rumah sakit.

"Telekonsultasi ini untuk memberi tahu pasien gejala yang harus dikenali sehingga tidak terjadi kondisi yang semakin buruk dan bisa ke rumah sakit dalam waktu yang tepat," kata dia.

Telekonsultasi melalui aplikasi itu juga untuk membantu penderita Covid-19 yang sedang Isoman supaya menjaga pola makan dan mengkonsumsi obat yang tepat.

Sementara itu, penderita yang terdaftar di aplikasi akan terklasterisasi melalui skrining kesehatan yang harus diisi setiap hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com